TURKI

Awasi Tarif PPN Bahan Pokok, 2.800 Petugas Diterjunkan ke Lapangan

Muhamad Wildan | Selasa, 22 Februari 2022 | 14:00 WIB
Awasi Tarif PPN Bahan Pokok, 2.800 Petugas Diterjunkan ke Lapangan

Ilustrasi.

ANKARA, DDTCNews - Kementerian Keuangan dan Kementerian Perdagangan Turki mengerahkan sekitar 2.800 petugas di lapangan untuk mengawasi harga yang dikenakan pelaku usaha atas bahan pokok.

Sejak 14 Februari, Turki menurunkan tarif PPN atas bahan pokok dari 8% menjadi 1%. Semua pelaku usaha pun diwajibkan untuk menurunkan harga bahan pokok sesuai dengan tarif PPN terbaru yang telah ditetapkan pemerintah.

"Tim inspeksi telah dikerahkan. Mereka yang tidak menurunkan harga jual akan dikenai sanksi," ujar Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan seperti dilansir hurriyetdailynews.com, dikutip pada Selasa (22/2/2022).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Pemerintah Turki memangkas tarif PPN sebagai upaya menekan laju inflasi yang terus melonjak dalam beberapa bulan terakhir ini. Pada Januari 2021, inflasi mencapai 11,1% secara bulanan dan 48,7% secara tahunan.

Petugas dari Kementerian Perdagangan dan Kementerian Keuangan diperintahkan untuk mengawasi harga jual mulai dari level produksi, grosir, hingga harga jual yang diterima konsumen pada level ritel.

Tak hanya itu, petugas juga memeriksa inventaris persediaan barang hingga membandingkan invoice bulanan guna melihat harga jual rata-rata. Inspeksi akan digencarkan terutama pada provinsi-provinsi yang menjadi basis produksi, yaitu Konya, Balikesir, dan Kayseri.

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Sekitar 40% dari aktivitas pemeriksaan masih berpusat di Istanbul yang notabene pusat kegiatan bisnis dan finansial di Turki. Sebanyak 400 hingga 500 petugas dikerahkan di Istanbul untuk melakukan pengecekan harga.

Saat ini, para petugas rata-rata memeriksa 600 lokasi bisnis setiap harinya. Ke depan, Turki berencana untuk meningkatkan frekuensi pemeriksaan dari 600 menjadi 2.000 lokasi bisnis per hari. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN