KEBIJAKAN KEPABEANAN

Atasi Wabah PMK, DJBC Beri Pelayanan Rush Handling Atas Impor Vaksin

Dian Kurniati | Kamis, 23 Juni 2022 | 14:00 WIB
Atasi Wabah PMK, DJBC Beri Pelayanan Rush Handling Atas Impor Vaksin

Petugas gabungan Puskeswan Sleman dan FKH UGM memeriksa kesehatan sapi di kandang sapi terpadu, Krebet, Bimomartani, Ngemplak, Sleman, Rabu (22/6/2022). Pemeriksaan tersebut guna mengantisipasi penyebaran virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/hp.
 

JAKARTA, DDTCNews - Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) memberikan pelayanan segera atau rush handling atas importasi vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) untuk hewan ternak.

Kepala Kantor Bea Cukai Soekarno Hatta Finari Manan mengatakan pelayanan rush handling diberikan karena DJBC senantiasa memberikan dukungan penuh terhadap berbagai macam importasi yang menyangkut kepentingan masyarakat. Menurutnya, pelayanan itu diberikan berdasarkan PMK 74/2021.

"Kami berkomitmen untuk memastikan kelancaran impor vaksin PMK ini agar dapat segera diberikan kepada hewan sehat yang berada di wilayah zona merah dan kuning terlebih dahulu," katanya, dikutip pada Kamis (23/6/2022).

Baca Juga:
Jual Rokok Eceran, Apakah Pedagang Wajib Punya NPPBKC?

Finari mengatakan pelayanan rush handling diberikan atas impor 800.000 dosis vaksin yang diangkut menggunakan maskapai Emirates Airline EK 0358, pekan lalu. Angka itu menjadi bagian dari rencana impor vaksin sebanyak 3 juta dosis.

PMK 74/2021 mengatur pemberian pelayanan rush handling menggunakan sistem otomasi, dari yang sebelumnya masih dilakukan secara manual. Perubahan tersebut akan meningkatkan kualitas dan kecepatan pelayanan impor barang yang peka waktu.

Dengan perubahan itu, importir dapat mengajukan permohonan dan mendapat respons persetujuan/penolakan langsung apabila telah melengkapi seluruh dokumen yang disyaratkan.

Baca Juga:
Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

PMK 74/2021 juga menambahkan kriteria dan jenis barang yang dapat dilayani dengan mekanisme rush handling. Beberapa kriteria dan jenis barang yang dapat dilayani dengan segera yaitu seperti jenazah, organ tubuh manusia, binatang/tumbuhan hidup, surat kabar/majalah, dokumen, obat-obatan yang peka waktu, atau barang lainnya yang telah mendapat izin dari Kepala Kantor Bea Cukai.

Jika seluruh ketentuan telah dipenuhi, DJBC akan memberikan janji layanan selama 2 jam untuk jenis barang yang telah ditetapkan untuk bisa mendapatkan pelayanan rush handling dalam PMK dan selama 5 jam untuk jenis barang yang perlu memperoleh izin Kepala Kantor atau pejabat DJBC untuk bisa mendapatkan pelayanan rush handling.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengapresiasi pelayanan yang diberikan Kantor Bea Cukai Soekarno Hatta dalam mendukung importasi vaksin. Menurutnya, wabah PMK menjadi salah satu kekhawatiran pemerintah pada saat ini lantaran penyebarannya yang cepat.

"Bagaimana kita mengeliminasi wabah ini adalah dengan hadirnya vaksin yang didukung kerja sama apik dari semua stakeholder yang terlibat dalam kelancaran proses importasi vaksin ini," ujarnya. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 21 Oktober 2024 | 20:00 WIB KEBIJAKAN CUKAI

Jual Rokok Eceran, Apakah Pedagang Wajib Punya NPPBKC?

Minggu, 20 Oktober 2024 | 14:00 WIB HONG KONG

Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 15:30 WIB BEA CUKAI JAKARTA

Gandeng Satpol PP DKI, Bea Cukai Amankan Jutaan Rokok Ilegal

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Efisiensi Logistik, Pemerintah Kombinaskan INSW dan NLE

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN