APBN 2022

APBN Cetak Surplus Lagi, Pembiayaan Utang Turun 49,5 Persen

Dian Kurniati | Jumat, 12 Agustus 2022 | 18:00 WIB
APBN Cetak Surplus Lagi, Pembiayaan Utang Turun 49,5 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (tengah). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wsj.

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah mencatat total pembiayaan utang sampai dengan 31 Juli 2022 sudah mencapai Rp236,9 triliun, turun 49,5% dari realisasi periode yang sama tahun lalu senilai Rp468,8 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan angka pembiayaan utang turun karena APBN masih mengalami surplus. Hingga Juli 2022, APBN terpantau mengalami surplus hingga Rp106,1 triliun atau 0,57% dari PDB.

"Situasi pembiayaan APBN kita masih terjaga baik dan ini menunjukan perbaikan luar biasa. Ini indikator kesehatan APBN kita mulai diperbaiki," katanya, dikutip pada Jumat (12/8/2022).

Baca Juga:
Banyak Tantangan, Insentif Fiskal Jadi Andalan untuk Jaga Pertumbuhan

Sri Mulyani mencatat pembiayaan utang neto sudah mencapai Rp223,9 triliun atau turun 54,1%. Angka tersebut juga baru 23,3% dari yang direncanakan dalam Peraturan Presiden (Perpres) 98/2022 senilai Rp943,7 triliun.

Menurutnya, penurunan tersebut terjadi di antaranya karena membaiknya penerimaan negara seiring dengan upaya penyehatan APBN.

Selain itu, lanjut menkeu, penurunan proyeksi defisit menjadi 3,92% dari PDB dan penambahan penggunaan SAL menyebabkan target utang pemerintah secara tunai turun Rp221 triliun, yaitu dari Rp1.416 triliun menjadi Rp1.195 triliun.

Baca Juga:
Ketentuan Terbaru Soal Penghapusan Piutang Pajak, Dowload di Sini!

Sri Mulyani menjelaskan penurunan pembiayaan utang menandakan kesehatan APBN yang makin pulih. Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) juga masih berperan sebagai standby buyer SBN berdasarkan SKB I senilai Rp35,94 triliun, terdiri atas SUN Rp19,39 triliun dan SBSN Rp16,54 triliun.

Untuk pembelian SBN berdasarkan SKB III, lanjut menkeu, realisasinya mencapai Rp21,87 triliun, terutama untuk pembiayaan di bidang kesehatan.

"Ini satu hal yang menggambarkan Indonesia memiliki APBN yang bekerja luar biasa keras," ujarnya. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 31 Januari 2025 | 15:47 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Banyak Tantangan, Insentif Fiskal Jadi Andalan untuk Jaga Pertumbuhan

Jumat, 31 Januari 2025 | 09:30 WIB AMERIKA SERIKAT

AS Buka Opsi Batalkan Bea Masuk 25% Atas Impor dari Kanada dan Meksiko

Kamis, 30 Januari 2025 | 17:55 WIB PAJAK INTERNASIONAL

Penghindaran Pajak Lebih Rugikan Negara Berkembang daripada yang Maju

Kamis, 30 Januari 2025 | 14:30 WIB PERATURAN PAJAK

Ketentuan Terbaru Soal Penghapusan Piutang Pajak, Dowload di Sini!

BERITA PILIHAN
Jumat, 31 Januari 2025 | 19:30 WIB KONSULTASI PAJAK    

DJP Bisa Tentukan Nilai Harta Berwujud, Ini yang Perlu Diperhatikan

Jumat, 31 Januari 2025 | 19:00 WIB PMK 136/2024

Pajak Minimum Global Bagi WP CbCR Bisa Dinolkan, Begini Kriterianya

Jumat, 31 Januari 2025 | 17:15 WIB DDTC ACADEMY - INTENSIVE COURSE

Wah, Transaksi Intragrup Naik! Perlu Paham Transfer Pricing

Jumat, 31 Januari 2025 | 16:11 WIB CORETAX SYSTEM

Bermunculan Surat Teguran yang Tak Sesuai di Coretax? Jangan Khawatir!

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:47 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Banyak Tantangan, Insentif Fiskal Jadi Andalan untuk Jaga Pertumbuhan

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:31 WIB KEBIJAKAN PAJAK

WP Tax Holiday Terdampak Pajak Minimum Global, PPh Badan Turun Lagi?

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:11 WIB KEBIJAKAN INVESTASI

Supertax Deduction Kurang Laku, Ternyata Banyak Investor Tak Tahu

Jumat, 31 Januari 2025 | 14:30 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Demi Kejar Pajak, Dinas ESDM Petakan Ulang Sumur Air Tanah di Daerah

Jumat, 31 Januari 2025 | 13:45 WIB PAJAK MINIMUM GLOBAL

Ada Pajak Minimum Global, RI Cari Cara Biar Insentif KEK Tetap Menarik

Jumat, 31 Januari 2025 | 13:25 WIB TAX CENTER UNIVERSITAS ADVENT SURYA NUSANTARA

Gratis untuk Umum! Sosialisasi Soal Coretax, PPN 12%, dan SAK EMKM-EP