APBN 2025

APBN 2024 Ditutup dengan Defisit Rendah, Sri Mulyani: Jadi Bekal 2025

Dian Kurniati | Selasa, 07 Januari 2025 | 12:30 WIB
APBN 2024 Ditutup dengan Defisit Rendah, Sri Mulyani: Jadi Bekal 2025

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (tengah) didampingi Wamen Keuangan Suahasil Nazara (kiri) dan Thomas Djiwandono (kanan) menyampaikan keterangan saat konferensi pers APBN Kita di Kemenkeu, Jakarta, Senin (6/1/2025). Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan APBN sepanjang 2024 mengalami defisit mencapai Rp507,8 triliun atau 2,29 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nz

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai pengelolaan APBN 2024 yang positif dapat menjadi bekal untuk pelaksanaan APBN 2025.

Sri Mulyani mengatakan APBN 2024 telah bekerja untuk melindungi perekonomian di tengah berbagai tantangan. Dalam kondisi tersebut, kesehatan APBN juga dapat dijaga dengan defisit yang rendah.

"Tentunya ini juga menjadi bekal bagi kita untuk melaksanakan APBN 2025," katanya, dikutip pada Selasa (7/1/2025).

Baca Juga:
Soal Target Pendapatan Negara 2025, Ini Kata Wamenkeu Anggito

Sri Mulyani mengatakan APBN 2024 ditutup dengan defisit sebesar 2,29% terhadap produk domestik bruto (PDB). Angka ini sama persis seperti yang ditargetkan pemerintah dalam UU APBN 2024.

Padahal, pemerintah dalam Laporan Semester I/2024 sempat memperkirakan defisit bakal melebar hingga 2,7% PDB.

Dia menjelaskan pengelolaan APBN 2024 telah dihadapkan pada berbagai tantangan, mulai dari situasi geopolitik yang memanas, perlambatan ekonomi China, hingga fenomena el nino. Menurutnya, persoalan geopolitik dan dampak dari perubahan iklim ini masih akan berlanjut pada tahun depan.

Baca Juga:
Implementasi Coretax DJP, Ini Keputusan yang Ditetapkan Sri Mulyani

"Dinamikanya masih sangat tinggi. Kalau waktu 2024 dominasinya adalah el nino, mungkin nanti 2025 karena perubahan iklim akan ada juga berbagai tantangan baru yang muncul," ujarnya.

APBN 2025 dirancang dengan defisit anggaran senilai Rp616,19 triliun atau 2,53% PDB. Pendapatan negara ditargetkan senilai Rp3.005,12 triliun, sedangkan belanja negara senilai mencapai Rp3.621,31 triliun. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 08 Januari 2025 | 15:00 WIB APBN 2025

Soal Target Pendapatan Negara 2025, Ini Kata Wamenkeu Anggito

Selasa, 07 Januari 2025 | 16:00 WIB PENERIMAAN KEPABEANAN DAN CUKAI

Realisasi Kepabeanan dan Cukai 2024 Tak Capai Target, Ini Perinciannya

Selasa, 07 Januari 2025 | 14:00 WIB BELANJA PEMERINTAH

Kementerian Bertambah, Pemerintah Tak Perlu Bikin APBN-Perubahan

BERITA PILIHAN
Rabu, 08 Januari 2025 | 16:30 WIB PROVINSI SUMATERA SELATAN

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Beri Diskon Pajak Kendaraan dan BBNKB

Rabu, 08 Januari 2025 | 15:30 WIB KANWIL DJP JAWA TENGAH I

Gara-Gara Tak Setor PPN Rp3,4 Miliar, Direktur PT Ditahan Kejaksaan

Rabu, 08 Januari 2025 | 15:00 WIB APBN 2025

Soal Target Pendapatan Negara 2025, Ini Kata Wamenkeu Anggito

Rabu, 08 Januari 2025 | 14:30 WIB LITERATUR PAJAK

Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Menurut OECD, Simak Detailnya

Rabu, 08 Januari 2025 | 14:00 WIB PMK 135/2024

Pemerintah Lanjutkan PPnBM DTP untuk Mobil Listrik CBU dan CKD

Rabu, 08 Januari 2025 | 13:00 WIB KEBIJAKAN CUKAI

Tak Ada Kenaikan Tarif, DJBC Sebut Pelunasan Cukai Kembali ke 2 Bulan

Rabu, 08 Januari 2025 | 12:30 WIB KEBIJAKAN PERTANAHAN

Tanah Sitaan Korupsi akan Dibangun Rumah bagi Warga Penghasilan Rendah

Rabu, 08 Januari 2025 | 12:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

DEN Ungkap Alasan Diskon Listrik Diberikan Saat Ada Kenaikan Tarif PPN