Pemimpin Oposisi Australia, Anthony Albanese tersenyum setelah memberikan suaranya di tempat pemungutan suara di Marrickville Town Hall pada hari Pemilihan Federal, di Sydney, Australia, Jumat (20/5/2022). ANTARA FOTO/AAP/Lukas Coch/via REUTERS/rwa/sad.
CANBERRA, DDTCNews - Pemimpin Partai Buruh Anthony Albanese unggul dalam pemilihan perdana menteri Australia 2022 pada 21 Mei 2022.
Albanese menyatakan bakal bekerja lebih baik dari Perdana Menteri Scott Morrison. Dia menyebut dirinya sebagai pembangun dan akan bekerja untuk semua masyarakat Australia.
"Apakah itu membangun jalan atau membangun hubungan, membangun jaringan kereta api atau membangun koneksi, membangun masa depan yang lebih baik selalu menjadi tujuan saya," katanya, dikutip pada Senin (23/5/2022).
Albanese berjanji akan menjalankan pemerintahannya secara adil, tanpa ada orang yang ditahan atau tertinggal. Sejumlah rencana juga telah disusun untuk dapat direalisasikan selama periode pemerintahannya.
Dari aspek pajak, ia menjanjikan perusahaan multinasional akan membayar pajak secara adil. Dalam hal ini, lanjutnya, perusahaan multinasional akan menghadapi tindakan keras jika melakukan upaya penghindaran pajak.
Albanese bersama Partai Buruh juga mendukung proposal Pilar 2 OECD yang akan memastikan perusahaan multinasional dikenakan tarif pajak minimum 15%. Nanti, ia juga akan berkonsultasi dengan para pelaku industri mengenai kebijakan pajaknya.
Hal lain yang bakal dilakukan Albanese di antaranya membuat harga kendaraan listrik lebih terjangkau dan menyiapkan semua infrastruktur pendukungnya seperti jalan raya dan stasiun pengisian daya.
Ada pula rencana memperkuat sistem asuransi Medicare dengan membentuk Strengthening Medicare Fund yang disuntik dana AU$250 juta per tahun selama 4 tahun.
Di sisi ketenagakerjaan, Partai Buruh bakal mengkaji skema penghitungan kenaikan gaji para pekerja, termasuk mendukung kenaikan upah minimum hingga 5,1% untuk mengimbangi inflasi.
Seperti dilansir news.com.au, Albanese juga akan mendorong lebih banyak investasi dalam proyek manufaktur dan membentuk National Reconstruction Fund dengan dana AU$15 miliar.
Dari angka tersebut, dana AU$1 miliar akan dipakai untuk investasi dalam proyek manufaktur di bidang transportasi, pertahanan, sumber daya, pertanian dan pengolahan makanan, ilmu kedokteran, energi terbarukan, serta teknologi rendah emisi.
Selain itu, dana AU$ 1 miliar lainnya akan dialokasikan untuk pengembangan teknologi penting seperti komputasi kuantum, kecerdasan buatan, robotika, dan pengembangan perangkat lunak. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.