BELGIA

Ada Insentif Pajak, Perusahaan Mulai Beralih ke Mobil Listrik

Redaksi DDTCNews | Sabtu, 03 April 2021 | 16:01 WIB
Ada Insentif Pajak, Perusahaan Mulai Beralih ke Mobil Listrik

Ilustrasi. (Foto: mibiz.com)

BRUSSELS, DDTCNews - Pemerintah Belgia memberikan insentif pajak bagi perusahaan yang membeli mobil listrik untuk keperluan usaha dan sebagai mobil dinas bagi karyawan.

Vincent Vanden Bossche, seorang eksekutif dari perusahaan pembiayaan kendaraan Arval, mengatakan mulai muncul tren perusahaan membeli mobil listrik dan tipe plug in.

Menurutnya, pembelian mobil listrik oleh perusahaan tahun ini meningkat 5 kali lipat dibandingkan dengan tahun 2016. "Sejak awal tahun ini, jelas ada lebih banyak permintaan untuk mobil listrik dan plug in," katanya dikutip Rabu (31/3/2021).

Baca Juga:
Konsumsi Kelas Menengah Stabil, Ekonomi Diprediksi Tumbuh di Atas 5%

Bossche menuturkan beberapa perusahaan besar mulai menyesuaikan komposisi armada dengan melarang pembelian mobil baru dengan basis mesin bensin dan diesel.

Menurutnya, perubahan tersebut menyikapi perubahan perlakuan pajak antara mobil listrik ramah lingkungan dengan mobil dengan mesin konvensional.

Pemerintah Belgia memutuskan pada tahun pajak 2026, registrasi mobil perusahaan yang masih menghasilkan emisi CO2 tidak lagi dapat diklaim sebagai biaya pengurang pajak penghasilan. Sementara itu, mobil listrik masih bisa diklaim sebagai biaya perusahaan.

Baca Juga:
Sudah Ada Banyak Insentif Pajak, DJP Ingin Daya Saing UMKM Meningkat

Selain merespons perubahan kebijakan pajak kendaraan bermotor, Bossche menyebutkan tren pembelian mobil listrik oleh perusahaan juga untuk meningkatkan citra korporasi.

Menurutnya, hal tersebut merupakan bagian dari strategi bisnis dengan menampilkan citra perusahaan yang sadar isu lingkungan dan berkomitmen mengurangi dampak perubahan iklim.

"Beberapa perusahaan besar melakukan langkah progresif dengan melarang operasi kendaraan dengan mesin bensin dan diesel. Meskipun ini masih minoritas karena hanya mewakili 10% dari seluruh perusahaan di Belgia, tapi angka tersebut akan segera meningkat," jelas Bossche.

Baca Juga:
Tersisa 2 Bulan untuk Manfaatkan PPN Rumah 100% Ditanggung Pemerintah

Sementara itu, CEO Deloitte Belgia Piet Vandendriessche mengatakan insentif pajak mobil listrik perlu ditingkatkan jika pemerintah ingin melihat dominasi mobil ramah lingkungan di jalan raya. Menurutnya, dengan insentif saat ini harga mobil listrik masih lebih mahal dari mobil konvensional.

"Bahkan jika anda menyertakan komponen insentif pajak, harga total untuk biaya mobil listrik bagi kami masih sedikit lebih tinggi daripada mobil dengan mesin bahan bakar fosil," ungkapnya seperti dilansir brusselstimes.com. (Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

03 April 2021 | 23:19 WIB

Langkah pemerintah Belgia yang memberikan insentif pajak bagi perusahaan yang membeli mobil listrik patut diapresiasi mengingat isu lingkungan yang diakibatkan oleh mobil konvensional sudah menjadi sangat serius. Namun, insentif tersebut perlu ditingkatkan bila memang pemerintah ingin terjadi peningkatan penggunaan mobil listrik dikarenakan biaya mobil listrik masih lebih tinggi daripada mobil konvensional.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 19 Oktober 2024 | 14:00 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Konsumsi Kelas Menengah Stabil, Ekonomi Diprediksi Tumbuh di Atas 5%

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 09:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sudah Ada Banyak Insentif Pajak, DJP Ingin Daya Saing UMKM Meningkat

Kamis, 17 Oktober 2024 | 09:05 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Tersisa 2 Bulan untuk Manfaatkan PPN Rumah 100% Ditanggung Pemerintah

Rabu, 16 Oktober 2024 | 14:20 WIB LITERATUR PAJAK

Cek Update Aturan Insentif PPN Rumah Tapak dan Rusun DTP di DDTC ITM

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN