TARAKAN, DDTCNews – Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) Kalimantan Utara (Kaltara) Wilayah Tarakan melakukan aksi jemput bola kepada warga setempat untuk menagih pajak kendaraan bermotor (PKB). Hal ini dilakukan untuk mengejar target pendapatan asli daerah (PAD) 2017.
Kepala UPT BPPRD Tarakan Kaltara Abdul Nasir mengatakan layanan jemput bola dilakukan karena ada sekitar 2.000 wajib pajak yang belum melunasi PKB baik masa pembayaran satu tahun maupun lebih dari satu tahun.
“Umpamanya kendaraan itu mati, pemilik bisa langsung menghubungi kami. Lalu petugas kami akan segera menyambangi kediaman pemilik kendaraan. Layanan ini tidak ada pungutan biaya lain selain pajak yang harus disetor warga,” ujarnya di Tarakan, Kamis (7/9).
Menurutnya UPT BPPRD Tarakan telah menyiapkan petugas Samsat Induk maupun Samsat Pembantu di Kelurahan Juata Laut dan Pasar tenguyun untuk mendata kediaman wajib pajak. Para petugas telah disiapkan untuk menangani berapapun jumlah kendaraan yang dimiliki wajib pajak.
Abdul mengakui layanan itu sudah dilakukan sejak tanggal 21 Agustus lalu dan mendapatkan dampak yang cukup baik. Hanya dalam kurun waktu 10 haru, UPT mampu menyetor ke kas daerah sebesar Rp223 juta berkat layanan tersebut.
“Layanan Jemput bola ini berlaku untuk seluruh jenis pembayaran PKB baik roda dua maupun roda empat. Sudah banyak yang kami proses, bahkan ada lebih dari 2.000 unit yang menunggak dengan nilai sekitar Rp3 miliar,” paparnya seperti dilansir bulungan.prokal.co.
Di samping itu, realisasi PAD Tarakan hingga triwulan ketiga tahun ini sudah mencapai Rp39,2 miliar dari target yang telah dipatok sebesar Rp61,3 miliar. Realisasi itu sesuai dengan akumulasi target per triwulan tahun 2017.
Meski begitu, Abdul optimis sisa target sebesar Rp20,1 miliar bisa dicapai pada triwulan terakhir mendatang. Maka dari itu, layanan jemput bola tetap dilakukan untuk bisa mengejar target PAD tahun 2017.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.