Partner DDTC Fiscal Research B. Bawono Kristiaji dalam konferensi pers 'Outlook dan Tantangan Sektor Pajak 2019: Berebut Suara Wajib Pajak' di Menara DDTC, Kamis (13/12/2018). (Foto: DDTCNews)
JAKARTA, DDTCNews – Kinerja realisasi penerimaan pajak 2018 tergolong memuaskan. Pertumbuhan dobel digit sejak pembuka tahun menjadi indikator yang tidak pernah tercapai dalam tiga tahun terakhir.
Partner DDTC Fiscal Research B. Bawono Kristiaji mengungkapkan setidaknya terdapat dua faktor yang membuat kinerja penerimaan tahun ini dapat tumbuh di kisaran 15%-16%. Kedua faktor tersebut adalah iklim ekonomi yang kondusif dan pilihan kebijakan pajak yang moderat.
"Pertama adalah perbaikan ekonomi di mana pertumbuhan penerimaan sektoral usaha cenderung baik," katanya dalam konferensi pers 'Outlook dan Tantangan Sektor Pajak 2019: Berebut Suara Wajib Pajak' di Menara DDTC, Kamis (13/12/2018).
Bawono mengungkapkan Iklim ekonomi yang membaik tersebut tercermin dengan setoran pajak dari tiga sektor usaha yang menjadi pendorong utama yakni sektor manufaktur, pertambangan, dan perdagangan besar. Ketiga sektor ini menjadi pendorong utama karena mengambil porsi terbesar dalam struktur ekonomi nasional.
Kemudian, faktor kedua adalah pilihan pemerintah yang menjalankan kebijakan pajak yang moderat. Situasi yang stabil, tidak terlalu agresif, dan predictable membuat dunia usaha relatif mampu mengelola bisnis lebih baik.
"Pada tahun ini ada kestabilan sistem pajak dan ‘tone’ keberpihakan pemerintah pada wajib pajak," ungkapnya.
Selain itu, gelontoran insentif fiskal terutama berupa relaksasi pajak menjadi faktor pendukung iklim kebijakan pajak yang moderat. Pilihan kebijakan ini disebut realistis untuk mendorong kegiatan ekonomi tanpa mengubah aturan main pada tingkat Undang-Undang.
Seperti yang diketahui, hingga akhir November Ditjen Pajak sudah mengumpulkan Rp1.136,6 triliun dari target dalam APBN sebesar Rp1.424 trilium. Angka ini tercatat tumbuh 15,36% dari periode yang sama tahun lalu. (Amu)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.