BELGIA

Tekan Emisi Karbon, Truk Bakal Dapat Beban Pajak Tambahan

Redaksi DDTCNews | Selasa, 22 Juni 2021 | 11:30 WIB
Tekan Emisi Karbon, Truk Bakal Dapat Beban Pajak Tambahan

Ilustrasi bendera Uni Eropa. (foto: europe.eu)

BRUSSELS, DDTCNews – Dewan Uni Eropa dan Komisi Eropa mencapai kesepakatan sementara perihal revisi formula tarif jalan tol yang berbasis emisi gas buang kendaraan.

Kesepakatan tersebut tercapai pada 16 Juni 2021 dan berlaku untuk kendaraan dengan tonase berat. Salah satu kunci kesepakatan sementara adalah memperkenalkan batas waktu operasional angkutan truk berat pada jaringan jalan Uni Eropa.

"Perjanjian itu merupakan komponen kunci dari komitmen Uni Eropa membuat blok perdagangan yang netral iklim pada 2050," tulis keterangan resmi Dewan Uni Eropa dikutip pada Selasa (22/6/2021).

Baca Juga:
Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Dewan menyatakan kesepakatan sementara ini merupakan desain kebijakan yang akan memberikan beban pajak tambahan bagi sektor usaha yang menghasilkan polusi ke atmosfer.

Dalam kesepakatan awal, pengaturan tarif jalan tol akan berdasarkan emisi gas buang dan batas waktu operasional kendaraan baru berlaku untuk truk yang mampu mengangkut beban maksimal lebih dari 3,5 metrik ton.

Selanjutnya, aturan baru tersebut akan berlaku untuk angkutan truk ringan dan bus. Meski begitu, tak menutup kemungkinan skema tarif jalan tol berdasarkan emisi gas buang diperluas ke jenis kendaraan yang lebih kecil, seperti mobil pribadi.

Baca Juga:
Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

"Sistem ini memungkinkan penerapan penuh prinsip pihak yang menghasilkan polusi agar membayar pajak lebih banyak. Kami terus mengembangkan sistem yang fleksibel bagi negara anggota dalam merancang sistem bayar berbayar sendiri," sebut Dewan.

Dewan menjelaskan penerapan skema baru tersebut akan memakan waktu transisi selama 4 tahun. Rentang waktu tersebut akan digunakan negara anggota untuk melakukan penyesuaian pada infrastruktur pendukung seperti penambahan stasiun uji emisi pada jaringan jalan raya nasional.

Negara anggota juga diperbolehkan menerapkan kebijakan pengecualian skema tarif jalan tol berdasarkan emisi gas buang. Salah satu syarat pengecualian adalah menyampaikan pemberitahuan kepada Komisi Eropa.

"Skema ini baru berlaku pada kendaraan truk terbesar, tetapi secara bertahap dapat diperluas ke jenis kendaraan berat lainnya. Secara teratur formulasi tarif dapat disesuaikan dengan kemajuan teknologi," jelas Dewan seperti dilansir Tax Notes International. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

23 Juni 2021 | 20:45 WIB

Kebijakan ini menjadi salah satu contoh lain dimana pajak dapat menjadi instrumen pendukung untuk mencapai tujuan tertentu, salah satunya adalah penurunan gas emisi di Eropa. Adanya kebijakan ini dalam jangka panjang diharapkan menurunkan tingkat emisi di jalanan Eropa khususnya yang dihasilkan oleh truck-truck besar yang tentunya mengeluarkan gas buang yang lebih besar dibandingkan kendaraan lain. Hopefully Indonesia juga bisa mengadaptasi kebijakan-kebijakan dalam rangka penurunan emisi gas buang seperti di banyak negara Eropa

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB KILAS BALIK 2024

Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:30 WIB THAILAND

Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

Senin, 23 Desember 2024 | 15:45 WIB STATISTIK KEBIJAKAN PAJAK

Pelayanan Kesehatan Medis Bebas PPN Indonesia, Bagaimana di Asean?

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 14:30 WIB KPP PRATAMA BENGKULU SATU

Mobil Rp200 Juta Disita KPP, Bakal Dilelang Kalau Utang Tak Dilunasi

Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB KILAS BALIK 2024

Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?