KEBIJAKAN PAJAK

Soal Aturan Teknis PPN di UU HPP, Begini Update dari DJP

Muhamad Wildan | Kamis, 24 Maret 2022 | 17:30 WIB
Soal Aturan Teknis PPN di UU HPP, Begini Update dari DJP

Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas Ditjen Pajak (DJP) Neilmaldrin Noor.

JAKARTA, DDTCNews - Menjelang ketentuan PPN pada UU 7/2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP) berlaku 1 April 2022, pemerintah masih belum menerbitkan aturan yang diperlukan untuk melaksanakan UU tersebut.

Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas Ditjen Pajak (DJP) Neilmaldrin Noor mengatakan saat ini DJP masih menyiapkan hal-hal yang diperlukan untuk melaksanakan undang-undang.

"Sampai dengan saat ini, DJP masih mempersiapkan segala hal terkait dengan implementasi ketentuan PPN dalam UU HPP sehingga nanti dapat berjalan dengan baik sesuai dengan amanat undang-undang tersebut," katanya, Kamis (24/3/2022).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Untuk diketahui, terdapat beberapa ketentuan di UU HPP yang memerlukan aturan pelaksana seperti peraturan pemerintah (PP) atau peraturan menteri keuangan (PMK) agar dapat diimplementasikan pada 1 April 2022.

Contoh, Pasal 16B UU PPN s.t.d.t.d UU HPP mengatur tentang barang kena pajak dan jasa kena pajak (BKP/JKP) yang mendapatkan fasilitas pembebasan PPN atau tidak dipungut PPN. Ketentuan lebih lanjut diatur diatur dalam PP.

Beberapa jenis BKP/JKP yang mendapatkan fasilitas pembebasan atau tidak dipungut adalah barang dan jasa yang sebelumnya tercantum dalam Pasal 4A UU PPN seperti bahan pokok, jasa kesehatan, jasa pelayanan sosial, hingga jasa pendidikan.

Baca Juga:
DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Pemerintah juga perlu menyiapkan peraturan menteri keuangan (PMK) guna memerinci ketentuan PPN final Pasal 9A UU PPN s.t.d.t.d UU HPP.

Sebagaimana diatur pada pasal tersebut, PPN final berlaku atas pengusaha kena pajak (PKP) yang memiliki peredaran usaha tidak lebih dari jumlah tertentu, PKP dengan kegiatan usaha tertentu, dan PKP yang menyerahkan BKP/JKP tertentu. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

Simon Runtu 26 Maret 2022 | 18:04 WIB

kami menandatangi kontrak perawatan rutin genset dg lembaga pemerintah utk periode januari - desember 2022 dg nilai setahun 800 juta sudah termasuk PPn 10%. Apakah pada april-desember Ppnnya tetap 10% sesuai yg dikontrak dan sudah ditandatangani atau berubah jadi 11%?

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN