KEBIJAKAN PAJAK

Salah Isi Faktur Pajak Insentif PPN Sewa Toko? Begini Solusinya

Muhamad Wildan | Kamis, 12 Agustus 2021 | 16:00 WIB
Salah Isi Faktur Pajak Insentif PPN Sewa Toko? Begini Solusinya

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Pengusaha Kena Pajak (PKP) yang melakukan penyerahan sewa toko kepada pedagang eceran perlu memenuhi ketentuan mengenai informasi yang dicantumkan pada faktur pajak sebagaimana diatur pada Pasal 4 ayat (2) PMK 102/2021.

Apabila faktur pajak tidak sesuai dengan ketentuan PMK 102/2021 maka insentif PPN ditanggung pemerintah (DTP) atas sewa toko tersebut tidak dapat diberikan. Jika terlanjur salah, PKP dapat menerbitkan faktur pajak pengganti.

"Pasal 4 ayat (2) huruf a, b, dan c harus terpenuhi semua. Jika Kakak sudah membuat faktur tanpa mencantumkan lokasi sewa, silakan dibuat faktur pajak pengganti," tulis Ditjen Pajak melalui akun Twitter resmi @kring_pajak, Kamis (12/8/2021).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Untuk diketahui, terdapat tiga hal yang harus dicantumkan oleh PKP yang menyerahkan jasa sewa ruangan/bangunan kepada pedagang eceran agar penyerahan tersebut bisa diberikan insentif PPN ditanggung pemerintah.

Pertama, PKP harus mencantumkan kode transaksi 07. Kedua, faktur pajak harus memuat keterangan "PPN DITANGGUNG PEMERINTAH EKSEKUSI PMK NOMOR 102/PMK.010/2021". Adapun pencantuman keterangan tersebut dapat dilakukan melalui e-Faktur.

Bila cap "PPN DITANGGUNG PEMERINTAH EKSEKUSI PMK NOMOR 102/PMK.010/2021" belum tersedia pada aplikasi e-Faktur, PKP perlu melakukan update cap dengan mengakses menu Sinkronisasi Cap.

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Ketiga, harus terdapat "frasa sewa ruangan atau bangunan", keterangan lokasi, dan bulan sewa pada kolom nama jasa.

PKP dapat membuat faktur pajak pengganti melalui aplikasi e-Faktur. Namun perlu dicatat, faktur pajak pengganti tidak memiliki nomor seri faktur pajak (NSFP) yang berbeda, hanya kode status faktur saja yang berbeda.

Pada menu Faktur Pajak Keluaran submenu Administrasi Faktur akan terlihat daftar pajak keluaran yang telah diinput oleh PKP. Untuk membuat faktur pajak pengganti, PKP perlu memilih menu Penggantian. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

14 Agustus 2021 | 06:07 WIB

Wihh mantap min. Terima kasih 😁

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN