Ilustrasi.
PHNOM PENH, DDTCNews – Pemerintah Kamboja mencatat realisasi penerimaan pajak pada Januari 2021 senilai US$217 juta atau Rp3,04 triliun.
Perdana Menteri Hun Sen mengatakan realisasi tersebut mengalami kontraksi 8% dibandingkan dengan kinerja pada Januari 2020 senilai US$236 juta atau Rp3,17 triliun. Namun, dia menyebut realisasi itu sudah melampaui target bulanan yang ditetapkan otoritas.
"Penerimaan pajak pada Januari sudah melebihi ekspektasi, atau setara 116% dari yang direncanakan untuk bulan tersebut," katanya, dikutip Rabu (17/2/2021).
Hun Sen mengatakan realisasi itu juga setara 9% dari target penerimaan pajak 2021. Dia berharap penerimaan itu akan terus meningkat pada bulan-bulan berikutnya.
Dia juga rutin mengadakan evaluasi tentang penerimaan pajak tersebut bersama Dirjen Kong Vibol. Menurutnya, penerimaan pajak tahun ini masih akan menghadapi tantangan berat akibat pandemi Covid-19.
Namun, otoritas telah berupaya untuk bekerja lebih efektif dengan mereformasi sistem administrasi perpajakan agar penerimaannya lebih besar. Reformasi itu salah satunya berupa pengembangan sistem pengarsipan pajak secara elektronik dan otomatis agar pembayaran lebih mudah dan cepat.
Pada 2020, otoritas mampu mengumpulkan penerimaan pajak US$2,889 miliar atau Rp40,6 triliun. Realisasi itu setara dengan 101,36% dari target dan mampu tumbuh 3,73% secara tahunan. Hun Sen optimistis pertumbuhan ekonomi Kamboja akan pulih tahun ini setelah terkontraksi 3,1% pada 2020.
"Kami berharap pada 2021, ekonomi Kamboja akan tumbuh 4% seperti proyeksi para ahli. Namun, kami tetap harus bekerja bersama-sama memerangi pandemi Covid-19," ujarnya, seperti dilansir khmertimeskh.com. (kaw)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
wahh semoga ke depannya penerimaan pajak tetap lancar