INSENTIF PAJAK

Ini Realisasi Diskon Angsuran PPh Pasal 25 dan Insentif Pajak Lainnya

Dian Kurniati | Kamis, 08 Juli 2021 | 11:59 WIB
Ini Realisasi Diskon Angsuran PPh Pasal 25 dan Insentif Pajak Lainnya

Staf Ahli Menkeu Bidang Kepatuhan Pajak Yon Arsal. (tangkapan layar Youtube)

JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah mencatat realisasi pemanfaatan insentif pajak pada program pemulihan ekonomi nasional (PEN) sepanjang semester I/2021 telah mencapai Rp45,09 triliun atau 71,76% dari pagu yang telah dinaikkan menjadi Rp62,83 triliun.

Staf Ahli Menkeu Bidang Kepatuhan Pajak Yon Arsal mengatakan insentif pajak tersebut telah dimanfaatkan lebih dari 300.000 wajib pajak. Menurutnya, pemerintah telah menggunakan instrumen pajak untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19.

"Secara umum pemanfaatannya sudah cukup baik," katanya dalam sebuah webinar, dikutip pada Kamis (8/7/2021).

Baca Juga:
Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Yon mengatakan berbagai insentif yang diberikan pemerintah meliputi pajak penghasilan (PPh) Pasal 21 ditanggung pemerintah (DTP), PPh final UMKM DTP, pembebasan PPh Pasal 22 impor, pembebasan bea masuk, pengurangan angsuran PPh Pasal 25, serta restitusi pajak pertambahan nilai (PPN) dipercepat.

Selain itu, ada insentif untuk mendorong konsumsi kelas menengah, yakni pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) DTP untuk kendaraan bermotor (mobil) dan PPN DTP untuk rumah.

Dia memerinci pemanfaatan insentif PPh Pasal 21 DTP senilai Rp1,63 triliun oleh 90.858 pemberi kerja. Kemudian, pemanfaatan insentif pembebasan PPh Pasal 22 impor senilai Rp13,03 triliun oleh 15.989 wajib pajak.

Baca Juga:
Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Selanjutnya, pemanfaatan insentif pengurangan angsuran PPh Pasal 25 mencapai Rp19,31 triliun oleh 69.654 wajib pajak. Pemanfaatan insentif pengembalian pendahuluan PPN senilai Rp2,79 triliun oleh 1.564 wajib pajak.

Yon menyebut pemanfaatan insentif penurunan tarif PPh badan tercatat senilai Rp6,84 triliun oleh semua wajib pajak. Adapun pemanfaatan insentif PPh final DTP senilai Rp380 miliar oleh 129.215 wajib pajak UMKM.

Dari sisi konsumsi, pemanfaatan insentif PPN rumah DTP tercatat senilai Rp160 miliar oleh 4.690 pembeli rumah dari 709 penjual. Adapun pemanfaatan insentif PPnBM DTP tercatat senilai Rp930 miliar oleh 5 penjual atau pabrikan mobil.

Baca Juga:
Hingga November, Kanwil DJP Jakbar Kumpulkan Pajak Rp57,67 Triliun

Menurut Yon, pemerintah akan terus mengamati pemanfaatan insentif pajak tersebut. Dia berharap pemberian berbagai insentif tersebut mampu mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Simak pula ‘PMK Perpanjangan Waktu Insentif Pajak Segera Terbit’.

"PR [pekerjaan rumah] DJP atau pajak tidak lagi semata-mata mendukung penerimaan saja tapi juga dituntut untuk memainkan peranan mendorong ekonomi," ujarnya. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

15 Juli 2021 | 18:30 WIB

semoga dengan tingginya realisasi pemanfaat insetif pajak, dapat segera membantu memulihkan perekonomian indonesia.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB KILAS BALIK 2024

Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:00 WIB LAYANAN PAJAK

Kantor Pajak Telepon 141.370 WP Sepanjang 2023, Kamu Termasuk?

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 14:30 WIB KPP PRATAMA BENGKULU SATU

Mobil Rp200 Juta Disita KPP, Bakal Dilelang Kalau Utang Tak Dilunasi

Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB KILAS BALIK 2024

Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?