TIPS PAJAK

Cara Buat Kode Billing STP Telat Lapor SPT Masa PPN

Ringkang Gumiwang | Senin, 03 Mei 2021 | 14:08 WIB
Cara Buat Kode Billing STP Telat Lapor SPT Masa PPN

TAK hanya membayar pajak, wajib pajak juga memiliki kewajiban untuk melaporkan pajaknya. Jika tak terpenuhi atau telat melaporkan, besar kemungkinan Anda akan mendapatkan ‘surat cinta’ dari otoritas pajak berupa surat tagihan pajak.

Keterlambatan Surat Pemberitahuan (SPT) memang masih sering terjadi atau bahkan beberapa wajib pajak masih ada yang tidak melakukan pelaporan. Untuk itu, pemerintah menetapkan kebijakan denda yang diatur dalam Pasal 7 UU Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP).

Dalam Pasal 7 KUP disebutkan, wajib pajak yang telat lapor SPT masa PPN dikenakan denda senilai Rp500.000. Bagi yang telat melaporkan SPT Tahunan pajak penghasilan dikenai denda Rp1 juta untuk wajib pajak badan dan Rp100.000 untuk wajib pajak orang pribadi.

Baca Juga:
Cara Ajukan Permohonan Pemindahbukuan Lewat e-Pbk Versi 2.0

Nah, DDTCNews kali ini akan menjelaskan cara menyetorkan denda telat lapor SPT Masa PPN. Mula-mula, siapkan Surat Tagihan Pajak (STP) yang Anda terima dari Ditjen Pajak. Nanti, dokumen STP tersebut akan digunakan saat membuat kode billing.

Mula-mula, Pengusaha Kena Pajak (PKP) membuat kode billing di DJP Online. Silakan kunjungi situs web DJP Online. Isi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), password, dan kode keamanan. Setelah itu, klik Login.

Pada tampilan menu utama DJP Online, pilih menu Bayar dan klik e-billing. Anda akan diarahkan untuk mengisi surat setoran elektronik. Silakan isi data yang diminta. Untuk jenis pajak, kode yang dipilih adalah 411211 – PPN Dalam Negeri.

Baca Juga:
Cara Unduh Sertifikat Elektronik di Laman e-Nofa

Lalu, kode yang dipilih untuk jenis setoran adalah 300 – STP. Kemudian, isi masa pajak dan tahun pajak. Setelah itu, isi nomor ketetapan sebagaimana tercantum dalam STP dan isi jumlah setor. Jangan lupa untuk juga mengisi kolom terbilang dan uraiannya.

Jika data-data yang diminta sudah selesai diisi, silakan untuk memastikan kembali agar data yang telah diisi tidak salah. Jika sudah yakin, klik Buat Kode Billing. Isi kode keamanan (captcha) dan klik Submit.

Selanjutnya, Anda akan melihat ringkasan surat setoran elektronik. Silakan periksa kembali, lalu klik Cetak. Nanti, Anda otomatis mengunduh kode billing. Anda juga bisa melihat nomor kode billing atau ID Billing yang akan digunakan untuk pembayaran.

Anda bisa membayar pajak dengan menggunakan kode billing melalui bank, ATM, Internet banking, atau kantor pos terdekat. Selesai. Semoga bermanfaat. (Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

Samuel Dengga 12 Oktober 2024 | 18:26 WIB

apakah setelah bayar denda, haruskah di laporkan kembali? dan bagaimana caranya? terima kasih.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 19 Desember 2024 | 18:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Bayar BPHTB secara Online di Jakarta

Kamis, 12 Desember 2024 | 19:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Bayar Pajak Kendaraan Bermotor Lewat Aplikasi Signal

Kamis, 05 Desember 2024 | 17:00 WIB TIPS PAJAK

Cara Baru Login DJP Online saat Fitur MFA Diimplementasikan

BERITA PILIHAN
Jumat, 27 Desember 2024 | 17:30 WIB KANWIL DJP JAKARTA SELATAN I

Tak Setor PPN Rp679 Juta, Direktur Perusahaan Dijemput Paksa

Jumat, 27 Desember 2024 | 17:00 WIB KILAS BALIK 2024

April 2024: WP Terpilih Ikut Uji Coba Coretax, Bonus Pegawai Kena TER

Jumat, 27 Desember 2024 | 16:45 WIB KEBIJAKAN MONETER

2025, BI Beli SBN di Pasar Sekunder dan Debt Switch dengan Pemerintah

Jumat, 27 Desember 2024 | 16:30 WIB KABUPATEN KUDUS

Ditopang Pajak Penerangan Jalan dan PBB-P2, Pajak Daerah Tembus Target

Jumat, 27 Desember 2024 | 16:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Harga Tiket Turun, Jumlah Penumpang Pesawat Naik 2,6 Persen

Jumat, 27 Desember 2024 | 15:30 WIB LAPORAN TAHUNAN DJP 2023

Rata-Rata Waktu Penyelesaian Pengaduan Perpajakan di DJP Capai 9 Hari

Jumat, 27 Desember 2024 | 15:15 WIB KONSULTASI PAJAK

Pedagang Gunakan QRIS untuk Pembayaran, Konsumen Bayar PPN 12 Persen?

Jumat, 27 Desember 2024 | 15:00 WIB KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu Pembukuan dalam bidang Kepabeanan?

Jumat, 27 Desember 2024 | 14:30 WIB RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa Yuridis Pengenaan PPN atas Jasa Kecantikan