KEBIJAKAN PAJAK

Zakat dan Pajak Sama-Sama Berfungsi sebagai Redistribusi Pendapatan

Redaksi DDTCNews | Selasa, 07 Maret 2023 | 10:30 WIB
Zakat dan Pajak Sama-Sama Berfungsi sebagai Redistribusi Pendapatan

Direktur Kajian dan Pengembangan ZIS-DSKL BAZNAS Muhammad Hasbi Zaenal.

JAKARTA, DDTCNews – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menyatakan pembayaran zakat tidak hanya berperan sebagai kewajiban rukun iman umat muslim, tetapi juga sebagai redistribusi pendapatan dalam kebijakan fiskal.

Direktur Kajian dan Pengembangan ZIS-DSKL BAZNAS Muhammad Hasbi Zaenal menyatakan total potensi zakat nasional yang dapat dihimpun dari penduduk Indonesia mencapai Rp327 triliun. Angka itu didapat dari zakat pertanian hingga zakat perusahaan.

“Inilah, potensi kita ini senilai Rp327 triliun. Tapi saat ini kita hanya bisa menghimpun di angka Rp21 triliun hingga Rp22 triliun rupiah,” ujarnya dalam acara Bayar Zakat Bisa Ringankan Pajak, Kok Bisa?, dikutip pada Selasa (7/3/2023).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Zaenal menuturkan zakat dan infaq sedekah (ZISWAF) utamanya memiliki trickle-down effect. Salah satu efek tersebut ialah ZISWAF bisa membantu mempersempit kesenjangan sosial yang kemudian akan memicu pertumbuhan ekonomi negara.

“Kenapa zakat itu ada, ya biar air itu mengalir ke semuanya. Jadi kekayaan itu tidak mengelompok pada yang kaya saja,” ujarnya.

Selain itu, ZISWAF juga berperan sebagai automatic fiscal stabilizers. Zakat dan pajak memiliki fungsi yang sama dalam hal redistribusi pendapatan. Setidaknya ada 3 fungsi ZISWAF dalam automatic fiscal stabilizers.

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Pertama, zakat dengan tarif tetap dapat berperan sebagai pajak proporsional yang berpotensi mengurangi output secara otomatis.

Kedua, dana zakat yang terkumpul akan dibelanjakan kepada kelompok miskin sehingga membuat konsumsi kelompok ini dapat terus berjalan tanpa terlalu terpengaruh oleh kondisi ekonomi.

Ketiga, zakat dapat berfungsi sebagai pajak proporsional dan tunjangan bagi kelompok miskin. Zakat akan meredam dampak fluktuasi siklus bisnis terhadap perekonomian. (sabian/rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN