PMK 164/2023

WP Perseroan Perorangan Ini Dapat Ajukan Kembali Suket UMKM PP 55/2022

Redaksi DDTCNews | Selasa, 16 Januari 2024 | 17:06 WIB
WP Perseroan Perorangan Ini Dapat Ajukan Kembali Suket UMKM PP 55/2022

Ilustrasi. Perajin menunjukkan gelas berbahan keramik yang baru dibuat di lingkungan Pekilen, Desa Selanbawak Marga, Tabanan, Bali, Senin (4/12/2023). ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/nym.

JAKARTA, DDTCNews - Wajib pajak perseroan perorangan dapat mengajukan permohonan kembali surat keterangan (suket) terkait dengan pemenuhan kriteria sebagai wajib pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu (UMKM) sesuai dengan PP 55/2022.

Pengajuan permohonan kembali tersebut dapat dilakukan oleh wajib pajak perseroan perorangan yang didirikan oleh 1 orang dan memiliki suket yang masih berlaku berdasarkan pada PMK 99/2018 terkait dengan pelaksanaan PP 23/2018.

“… bagi wajib pajak perseroan perorangan … , dapat mengajukan permohonan kembali surat keterangan untuk menyesuaikan jangka waktu tertentu dalam surat keterangan,” bunyi penggalan Pasal 23 PMK 164/2023, dikutip pada Selasa (16/1/2024).

Baca Juga:
Tenang! Surat Teguran ‘Gaib’ karena Coretax Eror Bisa Dibatalkan DJP

Seperti diketahui, sesuai dengan Pasal 59 PP 55/2022, jangka waktu tertentu pengenaan PPh final untuk wajib pajak badan berbentuk perseroan perorangan yang didirikan 1 orang paling lama 4 tahun pajak.

Sesuai dengan ketentuan Pasal 59 ayat (2) PP 55/2022, penghitungan jangka waktu pengenaan PPh bagi wajib pajak perseroan perorangan yang terdaftar sebelum berlakunya PP 55/2022 adalah sejak tahun pajak 2022.

Dengan demikian, jangka waktu tertentu itu lebih lama dibandingkan ketentuan yang berlaku sebelumnya. Pada PP 23/2018, perseroan perorangan diperlakukan layaknya perseroan terbatas (PT) dengan jangka waktu tertentu pengenaan PPh final selama 3 tahun pajak.

Baca Juga:
DJP Bisa Tentukan Nilai Harta Berwujud, Ini yang Perlu Diperhatikan

Sebagai informasi kembali, ada beberapa wajib pajak yang tidak termasuk kelompok yang dikenai PPh final 0,5%. Pertama, wajib pajak yang memilih untuk dikenai PPh berdasarkan ketentuan umum pajak penghasilan.

Kedua, wajib pajak badan berbentuk persekutuan komanditer atau firma yang dibentuk oleh beberapa wajib pajak orang pribadi yang memiliki keahlian khusus yang menyerahkan jasa yang sejenis dengan jasa sehubungan dengan pekerjaan bebas.

Ketiga, wajib pajak badan yang memperoleh fasilitas PPh berdasarkan pada Pasal 31A UU PPh; PP 94/2010; atau Pasal 75 dan Pasal 78 PP 40/2021. Keempat, wajib pajak bentuk usaha tetap. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:45 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

Tenang! Surat Teguran ‘Gaib’ karena Coretax Eror Bisa Dibatalkan DJP

Jumat, 31 Januari 2025 | 19:30 WIB KONSULTASI PAJAK    

DJP Bisa Tentukan Nilai Harta Berwujud, Ini yang Perlu Diperhatikan

Jumat, 31 Januari 2025 | 10:11 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPh Final 0,5% dan PTKP Rp500 Juta, Intervensi Pemerintah Dukung UMKM?

Jumat, 31 Januari 2025 | 09:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Pahami Perincian Penelitian Bukti Potong Atas WP Restitusi Dipercepat

BERITA PILIHAN
Minggu, 02 Februari 2025 | 11:30 WIB KOTA MEDAN

Wah! Medan Bisa Kumpulkan Rp784,16 Miliar dari Opsen Pajak

Minggu, 02 Februari 2025 | 10:30 WIB PMK 116/2024

Organisasi dan Tata Kerja Setkomwasjak, Unduh Peraturannya di Sini

Minggu, 02 Februari 2025 | 10:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

NPWP OP Baru Terdaftar di 2025, Lapor SPT-nya Nanti 2026 Pakai Coretax

Minggu, 02 Februari 2025 | 09:35 WIB KOTA BATAM

Begini Strategi Pemkot Optimalkan Pajak Reklame pada Tahun Ini

Minggu, 02 Februari 2025 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Siapa Saja Sih, yang Bisa Ditunjuk Jadi PIC di Coretax? Ini Jawabnya

Minggu, 02 Februari 2025 | 08:30 WIB AMERIKA SERIKAT

AS Resmi Mulai Kenakan Bea Masuk Atas Barang Kanada, Meksiko, China

Minggu, 02 Februari 2025 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Diskon Tiket Pesawat Ada Lagi Saat Lebaran, Upaya Kendalikan Inflasi

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

NPWP Sementara 9990000000999000, Dipakai Jika NIK Tak Valid di e-Bupot

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:15 WIB KEBIJAKAN ENERGI

Pemerintah Naikkan Biaya SLO Listrik, Kecuali Pelanggan 450 dan 900 VA

Sabtu, 01 Februari 2025 | 14:30 WIB PILKADA 2024

Prabowo Ingin Kepala Daerah Hasil Pilkada 2024 segera Dilantik