Lead Economist World Bank Indonesia and Timor Leste Habib Rab saat memberikan paparan dalam webinar Indonesia Economic Prospects (IEP) bertajuk June 2021: Boosting the Recovery, Kamis (17/6/2021).
JAKARTA, DDTCNews – World Bank memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 4,4% pada tahun ini seiring dengan membaiknya konsumsi domestik dan ekonomi global yang makin pulih.
Lead Economist World Bank Indonesia and Timor Leste Habib Rab mengatakan kondisi ekonomi Indonesia saat ini tengah menghadapi banyak downside risk atau risiko yang berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi.
"Tantangan pertama adalah kebijakan untuk menang dalam melawan penyebaran Covid-19," katanya dalam webinar Indonesia Economic Prospects (IEP) bertajuk June 2021: Boosting the Recovery, Kamis (17/6/2021).
Selain itu, lanjut Rab, risiko juga dapat muncul jika kondisi sektor finansial global belum mendukung pemulihan ekonomi dan reformasi yang dibutuhkan. Dia menilai arus modal yang masuk ke Indonesia cukup penting untuk mendukung reformasi tersebut.
Dia menambahkan inflasi juga perlu dijaga untuk tetap rendah sehingga otoritas moneter memiliki justifikasi untuk tetap menahan suku bunga. Bila suku bunga bisa dijaga rendah, biaya utang atau cost of borrowing untuk pendanaan defisit anggaran juga dapat dijaga rendah.
"Kalau dilaksanakan dengan baik, itu bisa mempercepat pemulihan. Apabila tidak, justru malah memperlambat [pemulihan]," ujarnya.
Bila vaksinasi berjalan lambat dan situasi finansial global kurang mendukung, Rab memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya sebesar 2,1% pada tahun ini. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.