SWISS

WHO Desak Seluruh Negara Terapkan Sugar Tax

Redaksi DDTCNews | Kamis, 13 Oktober 2016 | 14:13 WIB
WHO Desak Seluruh Negara Terapkan Sugar Tax

JENEWA, DDTCNews – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak negara-negara di dunia agar segera menaikkan pajak atas minuman yang mengandung gula (sugar tax). Hal ini sebagai upaya untuk memerangi obesitas yang mewabah di dunia.

Menurut WHO, 1 dari 3 orang dewasa mengalami obesitas dan jumlahnya telah naik empat kali lipat sejak tahun 1980. Oleh karena itu, WHO memberikan rekomendasi dengan mengenakan atau menaikkan pajak atas minuman kemasan yang mengandung gula.

“Sudah ada bukti dengan menaikkan pajak dapat menurunkan konsumsi masyarakat terhadap minuman kemasan yang mengandung gula. Faktor harga berbanding terbalik dengan konsumsi,” ungkap laporan WHO, Selasa (11/12).

Baca Juga:
Sumber Pajak Baru Kunci Pemenuhan Janji Pemerintah Baru

Berdasarkan hitungan WHO, apabila harga dinaikkan sebesar 20%, maka konsumsi akan turun 20%. Sementara jika harga naik 50%, maka memotong konsumsi separuhnya.

Douglas Bettcher dari WHO bersikeras agar pemerintah di seluruh negara segera mengenakan sugar tax, maka risiko berbagai macam penyakit akan berkurang dan lebih menjamin keselamatan hidup warga negara.

Menurut catatan WHO, pada tahun 2012 penyakit obesitas telah mengakibatkan kematian hingga 1,5 juta orang. Lalu pada tahun 2014, sebanyak 39% orang dewasa dan lebih dari 500 juta orang berusia 18 tahun di dunia menderita obesitas. Kemudian, sekitar 42 juta anak di bawah umur 5 tahun pun menderita obesitas pada tahun 2015.

Baca Juga:
Kasus Kanker Kulit Meningkat, Senator Minta Tabir Surya Bebas PPN

Seperti dilansir dari freemalaysiatoday.com, Mexico yang telah menerapkan sugar tax sebesar 10% pada tahun 2014 telah berhasil menurunkan jumlah konsumsi minuman yang mengandung gula hingga sampai 6%.

“Kebijakan fiskal seharusnya ditujukan kepada makanan dan minuman tertentu beredar di masyarakat dan memiliki dampak eksternalitas negatif, terutama pada kesehatan kesehatan masyarakat. Sugar tax adalah salah satu jalan keluarnya,” ungkap laporan WHO tersebut. (Gfa)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 25 September 2024 | 16:43 WIB LOMBA MENULIS DDTCNEWS 2024

Sumber Pajak Baru Kunci Pemenuhan Janji Pemerintah Baru

Sabtu, 23 Desember 2023 | 11:30 WIB KEBIJAKAN CUKAI

WHO: Konsumsi Rokok Elektrik Perlu Dikendalikan, Bisa Lewat Cukai

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN