KPP PRATAMA MEDAN TIMUR

Wajib Pajak Ini Tunggak Pajak, Ujung-ujungnya Mobil Pribadi Disita

Muhamad Wildan | Senin, 30 September 2024 | 19:00 WIB
Wajib Pajak Ini Tunggak Pajak, Ujung-ujungnya Mobil Pribadi Disita

Ilustrasi.

MEDAN, DDTCNews - Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Timur menyita aset berupa mobil pribadi senilai Rp250 juta milik wajib pajak orang pribadi.

Penyitaan dilakukan mengingat wajib pajak orang pribadi dimaksud tidak kunjung melunasi tunggakan pajaknya sesuai dengan batas waktu yang berlaku.

"Penyitaan adalah langkah yang kami ambil untuk menyelesaikan tunggakan utang pajak yang belum dilunasi," ujar Kepala Kanwil DJP Sumatera Utara I Arridel Mindra, dikutip Senin (30/9/2024).

Baca Juga:
Kantor Pajak Minta WP Tenang Kalau Didatangi Petugas, Ini Alasannya

Arridel mengatakan penyitaan aset baru akan dilaksanakan bila langkah persuasif yang diambil oleh Ditjen Pajak (DJP) tak dapat mendorong wajib pajak untuk segera melunasi kewajiban pajaknya.

"Langkah tersebut diambil setelah wajib pajak tidak menindaklanjuti beberapa upaya persuasif yang sudah dilakukan oleh DJP, termasuk surat teguran dan surat paksa," ujar Arridel.

Kanwil DJP Sumatera Utara I pun berharap tindakan penyitaan aset ini dapat menjadi peringatan bagi wajib pajak yang bersangkutan dan wajib pajak lainnya. Wajib pajak diharapkan dapat lebih kooperatif dalam memenuhi kewajiban perpajakan.

Baca Juga:
Utang Pajak Rp632 Juta Tak Dilunasi, Mobil WP Akhirnya Disita KPP

Seperti diketahui, penyitaan atas aset milik penunggak pajak dilakukan berdasarkan UU 19/1997 s.t.d.d UU 19/2000 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa dan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 61/2023.

Surat teguran terhadap penunggak pajak diterbitkan setelah lewat waktu 7 hari sejak jatuh tempo pembayaran utang pajak. Bila utang pajak tak kunjung dilunasi dalam waktu 21 hari sejak terbitnya surat teguran, DJP bakal menerbitkan surat paksa.

Surat paksa dimaksud nantinya akan diberitahukan oleh juru sita kepada penunggak pajak. Bila utang pajak tak dilunasi dalam waktu 2 kali 24 jam sejak surat paksa diberitahukan, DJP akan menerbitkan surat perintah pelaksanaan penyitaan. Surat tersebut menjadi dasar bagi juru sita untuk menyita barang milik penanggung pajak.

Aset-aset yang telah disita akan dilelang dalam rangka memulihkan penerimaan negara bila penunggak pajak tak kunjung melunasi utang pajak dalam waktu 14 hari sejak penyitaan. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 25 Desember 2024 | 08:30 WIB KPP PRATAMA BADUNG SELATAN

Kantor Pajak Minta WP Tenang Kalau Didatangi Petugas, Ini Alasannya

Selasa, 24 Desember 2024 | 15:00 WIB KPP PRATAMA KOSAMBI

Utang Pajak Rp632 Juta Tak Dilunasi, Mobil WP Akhirnya Disita KPP

Selasa, 24 Desember 2024 | 12:30 WIB KABUPATEN PURWOREJO

Ratusan ASN Nunggak PBB, Pemda Gencarkan Penagihan dan Siapkan Sanksi

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:30 WIB THAILAND

Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:00 WIB LAYANAN PAJAK

Kantor Pajak Telepon 141.370 WP Sepanjang 2023, Kamu Termasuk?

Rabu, 25 Desember 2024 | 08:30 WIB KPP PRATAMA BADUNG SELATAN

Kantor Pajak Minta WP Tenang Kalau Didatangi Petugas, Ini Alasannya

Rabu, 25 Desember 2024 | 08:00 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Tahap Pra-Implementasi Aplikasi Coretax, DJP Imbau WP Soal Ini