KANWIL DJP KALTIMTARA

Utang Pajak di Atas Rp100 Juta Tak Dilunasi, 3 WP Dipanggil Kanwil DJP

Redaksi DDTCNews | Jumat, 08 April 2022 | 17:00 WIB
Utang Pajak di Atas Rp100 Juta Tak Dilunasi, 3 WP Dipanggil Kanwil DJP

Suasana pemanggilan 3 wajib pajak badan oleh Kanwil DJP Kaltimtara. (foto: DJP)

BONTANG, DDTCNews - Kanwil Ditjen Pajak (DJP) Kalimantan Timur dan Utara (Kaltimtara) memanggil 3 wajib pajak badan yang terdaftar di KPP Pratama Bontang. Alasannya, ketiga wajib pajak memiliki tunggakan pajak dengan nilai di atas Rp100 juta. Petugas sudah mencoba melakukan penagihan aktif tapi ketiga wajib pajak tak kunjung melakukan pelunasan utang pajaknya.

Dikutip dari siaran pers DJP, pemanggilan dilakukan untuk menanyakan kondisi keuangan terkini dari ketiga wajib pajak. Dengan begitu, petugas bisa mengetahui alasan di balik belum dilunasinya utang pajak.

Sebagai informasi, utang pajak yang ditanggung ketiga wajib pajak badan adalah utang pajak atas Surat Ketetapan Pajak dan Surat Tagihan Pajak PPN, PPh Pasal 25, dan PPh Pasal 23.

Baca Juga:
Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Dalam proses pemanggilan yang berlangsung selama 8 jam, ketiga wajib pajak badan menyampaikan kondisi keuangannya terkini. Wajib pajak juga menjelaskan proses kegiatan usahanya dan secara jujur menyampaikan alasan belum melunasi utang pajaknya.

"Kondisi keuangan saat ini sedang sulit, belum ada proyek untuk dikerjakan dan pencairan dana ada yang terhambat dari rekanan," begitu penjelasan salah satu perwakilan WP Badan yang dipanggil, dikutip dari keterangan pers DJP, Jumat (8/4/2022).

Wajib pajak yang bersangkutan lantas meminta keringanan untuk melunasi utang pajaknya dan solusi kepada pihak DJP.

Baca Juga:
Pemeriksa dan Juru Sita Pajak Perlu Punya Keterampilan Sosial, Kenapa?

Menanggapi permohonan wajib pajak, petugas kemudian menggelar diskusi mendalam bersama wajib pajak. Juru Sita KPP Pratama Bontang Erick menyampaikan bahwa wajib pajak akhirnya sepakat melunasi tunggakan dengan membayar pokoknya terlebih dulu secara mengangsur.

"Sedangkan untuk utang pajak atas sanksi administrasi akan diajukan permohonan pengurangan/penghapusan sesuai Pasal 36 ayat (1) UU KUP oleh yang bersangkutan," kata Erick. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 15:30 WIB BEA CUKAI JAKARTA

Gandeng Satpol PP DKI, Bea Cukai Amankan Jutaan Rokok Ilegal

Jumat, 18 Oktober 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Kinerja Penegakan Hukum Ditjen Pajak selama 1 Dekade Terakhir

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN