KPP PRATAMA BADUNG SELATAN

Usaha EO Milik WP Mulai Bangkit, Petugas Pajak Adakan Kunjungan

Redaksi DDTCNews | Rabu, 11 Oktober 2023 | 14:00 WIB
Usaha EO Milik WP Mulai Bangkit, Petugas Pajak Adakan Kunjungan

Ilustrasi.

BADUNG, DDTCNews - Petugas dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Badung Selatan melakukan verifikasi dan kunjungan ke lokasi usaha di daerah Puri Gading, Jimbaran, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali pada 26 September 2023.

Dalam kegiatan tersebut, KPP Pratama Badung Selatan menugaskan Ignatius Bambang Tri Anggoro dan Ni Made Yustika untuk melakukan verifikasi lokasi usaha guna menindaklanjuti permohonan aktivasi akun Pengusaha Kena Pajak (PKP) yang diajukan wajib pajak.

“Atas permohonan aktivasi akun PKP tersebut wajib dilakukan verifikasi oleh petugas dalam jangka waktu 10 hari kerja setelah permohonan diterima lengkap,” sebut KPP dikutip dari situs web Ditjen Pajak (DJP), Rabu (11/10/2023).

Baca Juga:
Catat! Pengkreditan Pajak Masukan yang Ditagih dengan SKP Tak Berubah

PKP adalah pengusaha yang melakukan penyerahan barang kena pajak dan/atau penyerahan jasa kena pajak yang dikenakan pajak berdasarkan UU PPN. Pengusaha wajib dikukuhkan sebagai PKP apabila sampai dengan suatu bulan dalam tahun buku jumlah peredaran bruto melebihi Rp4,8 miliar.

Sementara itu, Alexander selaku pemohon pengukuhan PKP sekaligus pemilik usaha event organizer (EO) menjelaskan usahanya kini mulai bangkit pasca-pandemi Covid-19. Hingga Agustus 2023, omzet usahanya sudah mencapai Rp4,7 miliar.

“Luar biasa geliat pertumbuhan ekonomi di Bali. Dalam 8 bulan ini, kami sebagai penyedia jasa event organizer cukup kewalahan atas permintaan jasa event organizer. Mulai dari pernikahan hingga ulang tahun, hampir setiap minggu selalu ada,” tuturnya.

Baca Juga:
Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Atas capaian omzet tersebut, Alexander memutuskan untuk segera mendaftarkan diri sebagai PKP. Harapannya, setelah omzet Rp4,8 miliar terlewati, wajib pajak dapat langsung melaksanakan kewajiban perpajakannya sebagai PKP.

“Harapan kami, saat omzet sudah mencapai Rp4,8 miliar, kami sudah siap melakukan kewajiban penyetoran, pemungutan, dan pelaporan SPT masa PPN,” ujarnya. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra