KANADA

Trudeau Janjikan Pajak Digital Jika Terpilih Lagi Jadi Perdana Menteri

Redaksi DDTCNews | Senin, 30 September 2019 | 11:45 WIB
Trudeau Janjikan Pajak Digital Jika Terpilih Lagi Jadi Perdana Menteri

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau. (foto: post-gazette.com)

OTTAWA, DDTCNews – Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengusulkan pajak baru yang menyasar raksasa digital jika dia terpilih kembali. Pajak tersebut ditujukan bagi raksasa digital yang menjual iklan online atau mendapatkan keuntungan dari penggunaan data di Kanada.

Langkah ini merupakan bagian dari platform Liberal 2019 yang baru diresmikan oleh Justin Trudeau. Dalam kampanyenya, Trudeau mengumumkan berbagai cara untuk menghasilkan pendapatan baru melalui perpajakan sembari menciptakan sistem pajak yang lebih adil.

“Perekonomian hari ini lebih digital dan tanpa batas sehingga sistem pajak kita harus mengikuti. Kami akan bekerja dengan mitra internasional untuk memastikan raksasa digital global membayar pajak perusahaan di negara tempat mereka menghasilkan pendapatan,” ujarnya, Minggu (29/9/2019)

Baca Juga:
Trump Tunda Bea Masuk 25 Persen untuk Produk Asal Kanada dan Meksiko

Berdasarkan rencana Tredeau, pajak digital tersebut akan menyasar raksasa digital multinasional yang beroperasi di Kanada. Tarif ditetapkan sebesar 3% dari pendapatan yang dihasilkan dari penjualan iklan online atau keuntungan lain terkait dengan penggunaan data di Kanada.

Adapun pajak tersebut akan berlaku bagi perusahaan yang setidaknya memiliki pendapatan global senilai US$1 miliar (setara Rp14,1 trilun) per tahun dan pendapatan di Kanada senilai US$40 juta (setara Rp563,8 miliar) per tahun.

Seperti yang diterapkan di negara lain, rencana pajak raksaka digital ini merupakan tindakan sementara sampai konsensus global tercapai. Jika pajak ini benar-benar diterapkan pemerintah, ada potensi tambahan penerimaan yang cukup besar.

Baca Juga:
Retaliasi Kanada, Produk Asal AS Bakal Dikenai Bea Masuk 25 Persen

Dalam kurun empat tahun – selama masa jabatan – akan ada tambahan penerimaan senilai US$540 juta (setara Rp7,6 triliun) pada tahun pertama. Selanjutnya, penerimaan tersebut akan meningkat menjadi US$600 juta (setara Rp8,4 triliun) pada tahun kedua dan ketiga.

Kemudian, akan menjadi US$730 juta (setara Rp10,2 triliun) pada tahun keempat. Sehingga, seperti dilansir thestar.com, penerapan pajak tersebut secara keseluruhan akan menghasilkan setidaknya penerimaan tambahan senilai US$2,5 miliar (setara Rp35,3 triliun).

Adapun, selain pajak digital, Tredeau juga berencana untuk menutup celah pajak yang memungkinkan perusahaan untuk mengurangi pajak terutangnya. Dia juga akan memperkenalkan pajak baru sebesar 10% pada mobil mewah, kapal, dan pesawat pribadi. (MG-nor/kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 05 Februari 2025 | 14:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Tunda Bea Masuk 25 Persen untuk Produk Asal Kanada dan Meksiko

Rabu, 29 Januari 2025 | 08:00 WIB KOTA CIMAHI

Cimahi Distribusikan SPPT PBB secara Elektronik Mulai Tahun Ini

Senin, 27 Januari 2025 | 08:00 WIB KOTA PALANGKA RAYA

Bayar Pajak Sudah Serba Online, Kepatuhan WP Ditarget Membaik

BERITA PILIHAN
Rabu, 05 Februari 2025 | 19:30 WIB BEA CUKAI PURWOKERTO

DJBC Cegat Mobil Penumpang di Banyumas, Angkut 280.000 Rokok Ilegal

Rabu, 05 Februari 2025 | 19:00 WIB CORETAX SYSTEM

Bukti Potong Dibuat Pakai NPWP Sementara, Perhatikan Konsekuensinya

Rabu, 05 Februari 2025 | 18:30 WIB PMK 136/2024

Definisi Pajak Tercakup Menurut Ketentuan Pajak Minimum Global

Rabu, 05 Februari 2025 | 18:17 WIB KAMUS PAJAK

Apa Itu Pajak Minimum Global? (Update PMK 136/2024)

Rabu, 05 Februari 2025 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pengecer Boleh Jualan Lagi, UMKM Dijamin Tetap Dapat Pasokan Elpiji

Rabu, 05 Februari 2025 | 14:11 WIB KONSULTASI CORETAX

Kendala NIK Tidak Valid di Coretax DJP, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Rabu, 05 Februari 2025 | 14:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Tunda Bea Masuk 25 Persen untuk Produk Asal Kanada dan Meksiko