KEBIJAKAN ENERGI

Transisi Energi Perlu Rp3.500 Triliun, Peran Swasta Diperlukan

Muhamad Wildan | Sabtu, 30 September 2023 | 10:30 WIB
Transisi Energi Perlu Rp3.500 Triliun, Peran Swasta Diperlukan

Sejumlah teknisi memeriksa solar panel Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap di pabriik PT BMC di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (26/9/2023). PLTS atap dengan kapasitas sebesar 317.7 kilowat-peak kWp atau mampu memproduksi energi listrik hingga 434 MWh (megawatt-hour) per tahun. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/Spt.

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta para pemimpin dunia untuk memberikan pendanaan guna mendukung transisi Indonesia menuju energi bersih.

Menurut Sri Mulyani, Indonesia membutuhkan dana senilai US$246 miliar atau kurang lebih Rp3.500 triliun untuk mencapai target penurunan emisi karbon.

"Sejak awal kami menyadari bahwa sektor swasta merupakan pihak yang berperan paling penting dalam mendukung transisi ini," ujar Sri Mulyani pada Berlin Global Dialogue 2023, dikutip Sabtu (30/9/2023).

Baca Juga:
Jelang Peluncuran, Sri Mulyani Cek Staf yang Lembur Selesaikan Coretax

Dalam rangka mendukung upaya transisi menuju energi bersih, Sri Mulyani mengatakan pemerintah juga telah membentuk energy transition mechanism (ETM) country platform yang menjadi wadah komunikasi terkait kebijakan dan regulasi kepada swasta.

Pada pasar modal, Sri Mulyani mengatakan Indonesia telah meluncurkan bursa karbon dalam rangka mendukung perdagangan pajak karbon oleh pihak swasta di Indonesia.

"Dua hari yang lalu Presiden Jokowi telah meluncurkan bursa karbon di Indonesia. Kami telah berusaha. Memang yang kami lakukan mungkin belum sempurna, tetapi kami senantiasa mencoba dan menampung feedback dari stakeholder," ujar Sri Mulyani.

Baca Juga:
Panas Bumi Jadi Andalan Pemerintah Capai Bauran Energi Baru Terbarukan

Walaupun pendanaan transisi menuju energi bersih bakal lebih banyak didanai oleh swasta, Sri Mulyani mengatakan pemerintah bersedia memberikan penjaminan atas investasi yang mendukung upaya transisi melalui APBN.

Menurut Sri Mulyani, bila dibandingkan dengan negara lainnya, postur fiskal Indonesia amatlah sehat berkat rendahnya jumlah utang pemerintah saat ini.

"Anggaran kami sangat sehat meski ada pandemi Covid-19. Hanya sedikit negara yang berada pada posisi yang sama dengan Indonesia. Banyak negara yang saat ini posisi utangnya amat tinggi, utang Indonesia hanya sebesar 38% dari PDB," ujar Sri Mulyani. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 23 Desember 2024 | 10:00 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Peluncuran, Sri Mulyani Cek Staf yang Lembur Selesaikan Coretax

Selasa, 17 Desember 2024 | 19:30 WIB KEBIJAKAN ENERGI

Panas Bumi Jadi Andalan Pemerintah Capai Bauran Energi Baru Terbarukan

Selasa, 17 Desember 2024 | 15:10 WIB INFOGRAFIS PAJAK

15 Jenis Insentif dalam Paket Stimulus Ekonomi 2025

Senin, 16 Desember 2024 | 11:05 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

PPN Jadi Naik, Berikut Daftar Lengkap Paket Kebijakan Ekonomi 2025!

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra