ASET KRIPTO

Transaksi Kripto Januari-Februari 2024 Naik Dua Kali Lipat

Redaksi DDTCNews | Jumat, 22 Maret 2024 | 15:45 WIB
Transaksi Kripto Januari-Februari 2024 Naik Dua Kali Lipat

Ilustrasi. 

JAKARTA, DDTCNews - Aset kripto ternyata makin diminati. Nilai transaksi perdagangan fisik aset kripto pada Februari 2024 tercatat Rp33,69 triliun. Angka ini naik 56,22% jika dibandingkan realisasi pada Januari 2024.

Sementara itu, total transaksi kripto pada Januari-Februari 2024 mencapai Rp55,26 triliun. Angka tersebut mengalami kenaikan 113.05% atau lebih dari dua kali lipat jika dibandingkan nilai transaksi pada periode yang sama tahun lalu, yakni Rp25,94 triliun.

"Semakin banyak transaksi aset kripto yang terjadi pada tahun ini," ujar Sekretaris Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi Olvy Andrianita, dikutip pada Jumat (22/3/2024).

Baca Juga:
Ada Pajak Minimum Global, RI Cari Cara Biar Insentif KEK Tetap Menarik

Jumlah pelanggan aset kripto juga terus mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan aset kripto menjadi salah satu instrumen investasi yang makin diminati masyarakat Indonesia.

Pada Februari 2024, jumlah pelanggan kripto mencapai 19,18 juta pelangga. Rata-rata kenaikan jumlah pelanggan terdaftar mencapai 427.200 pelanggan per bulan, terhitung sejak Februari 2021.

Pelanggan yang aktif bertransaksi di platform calon pedagang fisik aset kripto (CPFAK) periode Februari 2024 sebanyak 715.600 pelanggan.

Baca Juga:
Kriteria Entitas Dana Investasi yang Dikecualikan Pajak Minimum Global

Saat ini, tercatat ada 35 perusahaan CPFAK yang terdaftar dan sebagian besar sedang dalam proses menjadi PFAK.

Sementara itu, jenis aset kripto yang banyak ditransaksikan berdasarkan nilai transaksi pada perdagangan fisik aset kripto selama Februari 2024, yakni Tether (USDT), Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL), dan Render Token (RNDR). (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 31 Januari 2025 | 15:11 WIB KEBIJAKAN INVESTASI

Supertax Deduction Kurang Laku, Ternyata Banyak Investor Tak Tahu

Jumat, 31 Januari 2025 | 13:45 WIB PAJAK MINIMUM GLOBAL

Ada Pajak Minimum Global, RI Cari Cara Biar Insentif KEK Tetap Menarik

Jumat, 31 Januari 2025 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Kriteria Entitas Dana Investasi yang Dikecualikan Pajak Minimum Global

BERITA PILIHAN
Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30 WIB PMK 119/2024

Bertambah! Aspek Penelitian Restitusi Dipercepat WP Kriteria Tertentu

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ajukan NPWP Non-Efektif, WP Perlu Cabut Status PKP Dahulu

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:30 WIB KEPALA BPPK ANDIN HADIYANTO

‘Tak Hanya Unggul Teknis, SDM Kemenkeu Juga Perlu Berintegritas’

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Terbitkan Buku Manual Coretax terkait Modul Pembayaran

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:15 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Lima Hal yang Membuat Suket PP 55 Dicabut Kantor Pajak

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:00 WIB KOTA BANTUL

Banyak Penambang Tak Terdaftar, Setoran Pajak MBLB Hanya Rp20,9 Juta

Minggu, 02 Februari 2025 | 12:00 WIB CORETAX DJP

PIC Kini Bisa Delegasikan Role Akses Pemindahbukuan di Coretax DJP

Minggu, 02 Februari 2025 | 11:30 WIB KOTA MEDAN

Wah! Medan Bisa Kumpulkan Rp784,16 Miliar dari Opsen Pajak

Minggu, 02 Februari 2025 | 10:30 WIB PMK 116/2024

Organisasi dan Tata Kerja Setkomwasjak, Unduh Peraturannya di Sini