Ilustrasi.
JAKARTA, DDTCNews - Aset kripto ternyata makin diminati. Nilai transaksi perdagangan fisik aset kripto pada Februari 2024 tercatat Rp33,69 triliun. Angka ini naik 56,22% jika dibandingkan realisasi pada Januari 2024.
Sementara itu, total transaksi kripto pada Januari-Februari 2024 mencapai Rp55,26 triliun. Angka tersebut mengalami kenaikan 113.05% atau lebih dari dua kali lipat jika dibandingkan nilai transaksi pada periode yang sama tahun lalu, yakni Rp25,94 triliun.
"Semakin banyak transaksi aset kripto yang terjadi pada tahun ini," ujar Sekretaris Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi Olvy Andrianita, dikutip pada Jumat (22/3/2024).
Jumlah pelanggan aset kripto juga terus mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan aset kripto menjadi salah satu instrumen investasi yang makin diminati masyarakat Indonesia.
Pada Februari 2024, jumlah pelanggan kripto mencapai 19,18 juta pelangga. Rata-rata kenaikan jumlah pelanggan terdaftar mencapai 427.200 pelanggan per bulan, terhitung sejak Februari 2021.
Pelanggan yang aktif bertransaksi di platform calon pedagang fisik aset kripto (CPFAK) periode Februari 2024 sebanyak 715.600 pelanggan.
Saat ini, tercatat ada 35 perusahaan CPFAK yang terdaftar dan sebagian besar sedang dalam proses menjadi PFAK.
Sementara itu, jenis aset kripto yang banyak ditransaksikan berdasarkan nilai transaksi pada perdagangan fisik aset kripto selama Februari 2024, yakni Tether (USDT), Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL), dan Render Token (RNDR). (sap)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.