KEBIJAKAN CUKAI

Tindak Penjualan BKC Ilegal secara Online, DJBC Lakukan Cyber Crawling

Dian Kurniati | Minggu, 09 Oktober 2022 | 09:00 WIB
Tindak Penjualan BKC Ilegal secara Online, DJBC Lakukan Cyber Crawling

Dirjen Bea dan Cukai Askolani.

JAKARTA, DDTCNews - Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) telah menggencarkan pengawasan terhadap barang kena cukai ilegal di marketplace selama pandemi Covid-19.

Dirjen Bea dan Cukai Askolani mengatakan institusinya telah menerapkan skema operasi berdasarkan pengolahan informasi oleh tim cyber crawling. Strategi ini dilakukan untuk menutup celah pemasaran barang kena cukai ilegal secara online.

"Kami memetakan perdagangan barang ilegal melalui marketplace, yang ini nyata bahwa banyak marketplace digunakan untuk melakukan penjualan barang-barang ilegal," katanya dalam peringatan Hari Bea Cukai ke-76, Selasa (4/10/2022).

Baca Juga:
Jual Rokok Eceran, Apakah Pedagang Wajib Punya NPPBKC?

Askolani menuturkan DJBC memiliki fungsi sebagai community protector untuk melindungi masyarakat dari barang-barang ilegal yang membahayakan.

Sejalan dengan berkembangnya pemasaran produk secara online, DJBC mulai menjalankan skema cyber crawling untuk memberantas barang kena cukai ilegal yang dijual di marketplace.

Dia menjelaskan penerapan skema cyber crawling bermula dari masukan Irjen Kemenkeu Awan Nurmawan Nuh. Dengan indikasi penyebaran barang kena cukai ilegal di marketplace, DJBC dituntut untuk berinovasi dalam penanganan barang cukai ilegal.

Baca Juga:
Gandeng Satpol PP DKI, Bea Cukai Amankan Jutaan Rokok Ilegal

Askolani memaparkan skema cyber crawling dilakukan oleh semua kanwil DJBC yang tersebar di seluruh Indonesia. Sejauh ini, DJBC telah melakukan sebanyak 250 penindakan menggunakan skema tersebut.

"Dalam hal ini, kerja sama dengan aparat penegak hukum dan institusi lainnya juga kami lakukan," ujarnya.

Askolani menambahkan DJBC secara umum telah melakukan lebih dari 2.400 penindakan dengan hasil barang tindakan mencapai Rp6,3 triliun. Penindakan terbesar terjadi pada produk hasil tembakau ilegal sebesar 58%. Simak juga, Tekan Peredaran Rokok & Miras Ilegal, DJBC Gencarkan Penindakan. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN