DAMPAK VIRUS CORONA

Tidak Beri Insentif Baru, BKPM Ubah Strategi Tarik Investasi

Redaksi DDTCNews | Jumat, 06 Maret 2020 | 18:17 WIB
Tidak Beri Insentif Baru, BKPM Ubah Strategi Tarik Investasi

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. 

JAKARTA, DDTCNews – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) meyakini pemberian insentif baru belum diperlukan untuk menarik investasi asing masuk ke Tanah Air.

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan hingga saat ini belum ada rencana untuk memberikan insentif baru bagi calon investor. Proses bisnis masih dilakukan secara normal meskipun terdapat beberapa perubahan strategi setelah merebaknya virus Corona pada awal tahun ini.

“Dari BKPM tidak ada insentif dan itu jangan terlalu diumbar-umbar [insentifnya] karena lama-lama negara bisa enggak dapat apa-apa. Kita masih tetap pada skema promosi dan strategi untuk dapat realisasi investasi,” katanya di Kantor BKPM, Jumat (6/3/2020).

Baca Juga:
Dorong Transaksi Saham, Senat Filipina Setujui Penurunan Tarif Pajak

Bahlil meyakini masih ada ruang untuk bisa mengejar target realisasi investasi tahun ini senilai Rp886 triliun. Menurutnya, perubahan strategi mulai dilakukan dengan tidak fokus menggaet investasi dari Negeri Tirai Bambu.

Beberapa negara alternatif menjadi sasaran BKPM untuk bisa mengompensasi menurunnya investasi dari China. Negara kawasan Timur Tengah dan Eropa menjadi andalan BKPM untuk menggenjot kegiatan investasi baru di Indonesia.

“Alternatif negara selain China, agar berinvestasi di sini antara lain dari kawasan Eropa dan Timur Tengah. Kemudian, Jepang dan Korea juga masuk karena tidak semua wilayah di kedua negara tersebut terjangkit virus Corona,” paparnya.

Baca Juga:
Pengalihan Pengawasan Kripto dari Kemendag ke OJK Sisakan Tantangan

Selain itu, kegiatan investasi yang berasal dari dalam negeri juga menjadi tumpuan BKPM. Menurutnya, pencairan kredit dari perbankan kepada pelaku usaha domestik sudah mulai dilakukan untuk membentuk usaha baru atau melakukan ekspansi.

“Kami masih optimistis karena selain dari luar negeri, kepercayaan di dalam negeri sudah mulai muncul. Selama ini kredit sudah disetujui tapi belum di realisasikan. Nah, sekarang sudah mulai [dicairkan],” imbuhnya. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 28 Januari 2025 | 13:00 WIB KOTA DENPASAR

Bebaskan BPHTB untuk MBR, Pemkot Sebut Dampaknya Tak Signifikan ke PAD

Senin, 27 Januari 2025 | 11:30 WIB PERDAGANGAN BERJANGKA

Nilai Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi 2024 Naik 29,3 Persen

BERITA PILIHAN
Kamis, 30 Januari 2025 | 15:11 WIB KONSULTASI CORETAX

Istri Pilih ‘Hanya Registrasi’ di Coretax, Perlu Lapor SPT Sendiri?

Kamis, 30 Januari 2025 | 15:00 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Ada Fasilitas KITE, Menko Airlangga Ingin Daya Saing UMKM Meningkat

Kamis, 30 Januari 2025 | 14:30 WIB PERATURAN PAJAK

Ketentuan Terbaru Soal Penghapusan Piutang Pajak, Dowload di Sini!

Kamis, 30 Januari 2025 | 13:55 WIB PENG-1/PJ/2025

DJP Perbarui Daftar Negara Tujuan Pertukaran Data Keuangan Otomatis

Kamis, 30 Januari 2025 | 13:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Sri Mulyani Harap Makan Bergizi Gratis Beri Dampak Besar ke Ekonomi

Kamis, 30 Januari 2025 | 11:11 WIB INFOGRAFIS PAJAK

9 Jenis Pajak Daerah yang Dipungut Pemkot Tarakan beserta Tarifnya

Kamis, 30 Januari 2025 | 10:51 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Bangun Sistem Pajak Berkeadilan, Civil Society Perlu Pahami Isu Pajak