Ilustrasi.
DUBAI, DDTCNews - Managing Director International Monetary Fund (IMF) Kristalina Georgieva meminta kepada negara-negara Timur Tengah untuk segera meningkatkan penerimaan pajak.
Hingga saat ini, rata-rata tax ratio di Timur Tengah tercatat hanya sebesar 11%. Angka tersebut tak mencapai setengah dari potensi aslinya. Georgieva menekankan tambahan penerimaan pajak masih diperlukan untuk menyokong kebutuhan pembangunan.
"Jika kita ingin berinvestasi untuk masa depan yang lebih tangguh, kita perlu memperkuat kebijakan dan administrasi perpajakan," ujar Georgieva dalam Arab Fiscal Forum, dikutip Senin (13/2/2023).
Dalam hal kebijakan, Georgieva mengatakan negara-negara Timur Tengah masih perlu memperbaiki desain kebijakan pajak dan mengurangi pengecualian-pengecualian yang tidak efisien.
Dia memberi contoh, IMF mencatat Aljazair sedang berupaya memperluas basis pajak sekaligus merancang kebijakan yang membuat beban pajak menjadi lebih adil.
Di kawasan Teluk, Bahrain dan Arab Saudi juga mulai menggunakan PPN sebagai instrumen untuk mengumpulkan penerimaan. Uni Emirat Arab juga sedang bersiap untuk mengenakan PPh badan mulai tahun ini.
Negara-negara Timur Tengah juga perlu melakukan modernisasi sistem administrasi perpajakan dengan memanfaatkan teknologi digital. IMF mencatat Yordania, Palestina, dan Somalia telah mengupayakan modernisasi sistem administrasi perpajakan ini.
"Langkah-langkah semacam ini akan meningkatkan penerimaan negara dan kepatuhan. IMF berkomitmen untuk membantu yurisdiksi-yurisdiksi Timur Tengah lewat capacity building," ujar Georgieva. (sap)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.