ARAB SAUDI

Tarif PPN Naik Tiga Kali Lipat, Sektor Otomotif Tertekan

Muhamad Wildan | Selasa, 21 Juli 2020 | 09:29 WIB
Tarif PPN Naik Tiga Kali Lipat, Sektor Otomotif Tertekan

Pemandangan pasar mobil saat sejumlah orang berkumpul untuk membeli kendaraan sebelum kenaikan PPN menjadi 15% di Riyadh, Arab Saudi, Sabtu (27/6/2020). Gambar diambil 27 Juni 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Mohammed bin Mansour/AWW/djo

RIYADH, DDTCNews—Kenaikan tarif PPN sebanyak tiga kali lipat dari 5% menjadi 15% di Arab Saudi diproyeksikan menekan pembelian produk otomotif. Meski begitu, kenaikan tarif tersebut juga membuka peluang baru bagi jenis kendaraan tertentu.

Senior Consultant Frost & Sullivan Subahshree Ramarathnam mengatakan penurunan penjualan mobil baru sudah terjadi sejak Maret 2020. Begitu juga dengan permintaan jasa reparasi dan sparepart mobil turun 70%-75%.

"Penurunan pada dua subsektor otomotif ini juga menyebabkan berkurangnya pekerja di sektor otomotif sebanyak 20% hingga 30%," tulis Subahshree dalam analisisnya, dikutip Selasa (21/7/2020).

Baca Juga:
Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

Subahshree memprediksi kontraksi penjualan mobil baru bakal mencapai 30%-35% pada tahun ini. Meski demikian, Subahshree mengatakan dampak pandemi Covid-19 dan PPN akan berangsur-angsur berakhir pada akhir tahun ini.

Tak hanya itu, pandemi dan kenaikan tarif PPN juga membuat minat konsumen membeli mobil dengan harga terjangkau seperti sedan dan SUV kecil meningkat mulai September 2020.

"Konsumen perlahan-lahan akan menyesuaikan diri dengan kenaikan PPN dan diproyeksikan akan ada peningkatan minat untuk mobil-mobil dengan harga yang lebih murah seperti sedan dan SUV kecil," tulis Subahshree dilansir dari Ameinfo.

Baca Juga:
Sempat Menolak, PDIP Kini Berbalik Dukung PPN 12 Persen

Subahshree juga menambahkan dealer mobil akan berusaha mengurangi harga mobil baru yang dijual atau menanggung kenaikan tarif PPN yang dikenakan oleh pemerintah Arab Saudi per 1 Juli 2020 ini.

Pada pasar mobil bekas, kenaikan PPN diproyeksikan tidak akan terlalu berdampak pada jual beli mengingat 60%-70% dari total transaksi mobil bekas di Arab Saudi berasal aktivitas jual beli antar perusahaan (company to company/C2C).

Secara umum, kenaikan PPN akan menekan aktivitas transaksi produk otomotif pada kuartal III/2020, tetapi akan ada normalisasi atau penjualan produk otomotif mulai merangkak naik pada kuartal IV/2020. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 25 Desember 2024 | 09:30 WIB THAILAND

Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

Selasa, 24 Desember 2024 | 19:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sempat Menolak, PDIP Kini Berbalik Dukung PPN 12 Persen

Senin, 23 Desember 2024 | 15:45 WIB STATISTIK KEBIJAKAN PAJAK

Pelayanan Kesehatan Medis Bebas PPN Indonesia, Bagaimana di Asean?

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:30 WIB THAILAND

Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:00 WIB LAYANAN PAJAK

Kantor Pajak Telepon 141.370 WP Sepanjang 2023, Kamu Termasuk?