AMERIKA SERIKAT

Tarif PPh Badan AS Bakal Jadi Tertinggi Ketiga di antara Negara Maju

Redaksi DDTCNews | Kamis, 07 Oktober 2021 | 09:00 WIB
Tarif PPh Badan AS Bakal Jadi Tertinggi Ketiga di antara Negara Maju

Ilustrasi.

WASHINGTON, DDTCNews – Amerika Serikat (AS) bakal memiliki tarif pajak penghasilan badan tertinggi di antara negara-negara maju jika proposal Partai Demokrat dalam mendanai proyek ambisius Presiden Joe Biden senilai $3,5 triliun disepakati.

Tax Foundation menilai langkah yang diambil oleh AS bersama dengan rekan-rekan OECD lainnya sudah tepat. Meski demikian, tarif pajak penghasilan (PPh) badan yang tinggi juga akan menyebabkan negara menghadapi berbagai konsekuensi.

"Mulai dari melemahkan investasi dan mendorong perusahaan mengalihkan keuntungan dan mencari tempat lain, menghasilkan sedikit lapangan kerja bagi warga AS dan lain sebagainya,” katanya dikutip dari foxbusiness.com, Rabu (6/10/2021).

Baca Juga:
Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

Dalam mendanai proyek Biden, Demokrat mengusulkan tarif PPh badan sebesar 28%. Berdasarkan analisis Tax Foundation, tarif tersebut membuat rata-rata gabungan tarif pajak badan negara bagian dan federal menjadi 30,9%.

Jika tidak ada aral melintang, rencana tersebut diresmikan pada September oleh House Ways and Means Committee. Kenaikan tarif tersebut diproyeksi akan menghasilkan sekitar US$2 triliun atau sekitar Rp28.484 triliun.

Dengan tarif sebesar 28%, AS akan menjadi tarif pajak perusahaan tertinggi ketiga di 38 negara anggota OECD. Tarif pajak badan tertinggi saat ini ditempati oleh Portugal dengan tarif 31,5% dan Kolombia sebesar 31%.

Sejalan dengan itu, proposal pajak Demokrat agaknya masih menghadapi rintangan. Salah satunya masih terdapat anggota partai yang berselisih mengenai kebijakan khusus dari paket belanja besar-besaran pemerintah. (vallen/rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Minggu, 20 Oktober 2024 | 14:00 WIB HONG KONG

Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN