TAIWAN

Tarif Pajak Tembakau & Warisan Dinaikkan

Redaksi DDTCNews | Minggu, 23 Oktober 2016 | 20:01 WIB
Tarif Pajak Tembakau & Warisan Dinaikkan

TAIPEI, DDTCNews – Lembaga Eksekutif Yuan telah mengeluarkan 2 rancangan amandemen undang-undang tentang kenaikan pajak atas pembelian produk tembakau dan kenaikan pajak atas harta warisan yang bernilai lebih dari NT$ 50 juta atau Rp20 miliar. Kedua rancangan tersebut masih menunggu persetujuan dari lembaga legislatif Yuan.

Berdasarkan data statistik dari Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan, Kementerian Keuangan mengatakan bahwa perokok di negara ini saat ini dikenakan tarif pajak 48% pada setiap kemasan rokok yang dibeli.

“Jumlah tersebut masih jauh dibawah standar dari yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). WHO merekomendasikan agar tarif pajak rokok tidak kurang dari 70% dari harga rokok,” ungkap pernyataan yang disampaikan Kementerian Keuangan, Kamis (20/10).

Baca Juga:
Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

Dalam rancangan amandemen baru ini, harga untuk setiap kilogram rokok dinaikkan dari NT$590 (Rp236.030) menjadi NT$1.590 (Rp636.081). Jika lembaga legislatif Yuan telah menyetujui amandemen tersebut, maka para perokok akan membayar pajak sekitar NT$20 (Rp8000) lebih untuk setiap bungkus rokok.

Para pejabat Kementerian Keuangan mengatakan amandemen tersebut konsisten dengan tren internasional yang bertujuan untuk menekan penggunaan tembakau.

Pajak warisan

Baca Juga:
Otoritas Ini Usulkan Perubahan Aturan Pencegahan WP ke Luar Negeri

Kabinet dijadwalkan mengubah tarif tunggal pajak warisan saat ini menjadi sistem progresif dengan tiga tingkatan. Di bawah undang-undang saat ini, mewarisi aset akan dikenakan pajak 10% terlepas dari jumlah.

Berdasarkan sistem baru yang diusulkan, jika mewarisi aset melebihi NT$100 juta atau Rp40 miliar, (setelah dikurangi proporsi dibebaskan dari pajak) akan dikenakan pajak 20%, warisan senilai NT$50 juta - NT$100 juta akan dikenakan tarif pajak 15%, dan untuk warisan NT$50 juta akan dikenakan tarif pajak 10%.

“Hasil penerimaan atas meningkatnya pajak warisan dan tembakau ini akan digunakan oleh pemerintah untuk membiayai program perawatan jangka panjang. Pada bulan Agustus 2016, kabinet telah mengalokasikan anggaran sebesar NT$20,7 miliar untuk program perawatan jangka panjang,” ungkap salah seorang kabinet.

Baca Juga:
Diperpanjang hingga 2030, Lahan Pertanian di Negara Ini Bebas Pajak

Menurut Kementerian Keuangan, kenaikan pajak warisan akan menghasilkan sekitar NT$6,3 miliar (Rp 2,5 triliun) tiap tahunnya, sedangkan kenaikan pajak tembakau akan menghasilkan sekitar NT$15,8 miliar (Rp6,3 triliun).

Perdana Menteri Lin Chuan, seperti dilansir dalam chinapost.com, mendorong Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan untuk berkomunikasi secara proaktif dengan anggota parlemen untuk mempercepat penyetujuan RUU tersebut. (Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:30 WIB KOTA BATAM

Ada Pemutihan, Pemkot Berhasil Cairkan Piutang Pajak Rp30 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Bagaimana Cara Peroleh Diskon 50 Persen Listrik Januari-Februari 2025?

Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan