Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.
JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah menargetkan realisasi investasi pada tahun ini dapat mencapai Rp1.200 triliun, atau tumbuh 33% dibandingkan dengan realisasi investasi pada tahun lalu sejumlah Rp901,02 triliun.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan target tersebut bisa tercapai melalui berbagai faktor, di antaranya seperti kebutuhan perekonomian global terhadap SDA dan komitmen Indonesia dalam mendorong hilirisasi.
"Strateginya pertama kami akan memaksimalkan potensi investasi yang izin-izinnya dan fasilitasnya sudah dilakukan," katanya, Kamis (27/1/2022).
Selain itu, lanjut Bahlil, beberapa perusahaan yang sudah mendapatkan insentif juga akan mengambil peran penting dalam meningkatkan realisasi investasi pada tahun ini. Lalu, investasi yang dimulai pada 2021 juga akan didorong untuk mempercepat konstruksi.
"Contoh membangun pabrik 56 bulan kami percepat jadi 30 bulan. Ini nanti bisa mempercepat dan menaikkan angka realisasi," ujarnya.
Kemudian, Kementerian Investasi/BKPM juga akan membentuk tim khusus untuk mencari likuiditas di level global, seperti dari Uni Emirat Arab, China, Eropa, dan AS. Saat ini, likuiditas pada sektor keuangan domestik belum mencukupi untuk mendanai kebutuhan investasi.
Guna meningkatkan peran sektor sekunder dalam realisasi investasi, Bahlil mengatakan Kementerian Investasi/BKPM juga akan secara khusus memformulasikan strategi untuk meningkatkan peran sektor sekunder.
Sektor sekunder yang menjadi prioritas pemerintah adalah industri yang padat karya dan industri yang berorientasi pada teknologi tinggi. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.