TURKI

Tambal Penerimaan Negara, Tarif Pajak Impor Mobil Dinaikkan

Redaksi DDTCNews | Senin, 31 Agustus 2020 | 15:29 WIB
Tambal Penerimaan Negara, Tarif Pajak Impor Mobil Dinaikkan

Ilustrasi. Pemandangan pasar mobil. ANTARA FOTO/REUTERS/Mohammed bin Mansour/AWW/djo

ISTANBUL, DDTCNews—Pemerintah Turki mengubah struktur tarif pajak impor mobil dengan meningkatkan pungutan pajak untuk seluruh jenis kendaraan yang masuk ke pasar domestik, termasuk mobil listrik.

Kenaikan pajak impor mobil berlaku untuk sebagian besar kendaraan bermotor. Kebijakan ini dibuat untuk menambal penerimaan negara yang berkurang drastis akibat perdagangan internasional yang lesu.

"Untuk sebagian besar mobil dengan kapasitas mesin 1.600 cc yang menjadi mayoritas impor mobil di Turki, pajak konsumsi meningkat dari 60% menjadi 80%," tulis beleid Keputusan Presiden, Senin (31/8/2020).

Baca Juga:
Kini Ada Opsen, Medan Mulai Aktif Tagih Pajak Kendaraan Bermotor

Kenaikan tarif pajak impor tidak hanya berlaku untuk mobil yang sebagian besar dipakai oleh warga Turki. Pemerintah juga meningkatkan tarif pajak untuk impor mobil listrik yang di banyak negara justru diberikan fasilitas insentif.

Untuk impor mobil listrik dengan kapasitas mesin lebih dari 2.000 cc tarif pajak naik dari 100% menjadi 130%. Sementara itu, untuk segmen impor mobil kelas tinggi tarif pajak impor dikerek naik dari 160% menjadi 220%.

"Turki sekali lagi menjadi negara yang memiliki tarif pajak mobil tertinggi di dunia," kata Manajer Perusahaan Konsultasi Otomotif EBS, Erol Sahin.

Baca Juga:
Dedi Mulyadi Ingin Pakai 100% Pajak Kendaraan untuk Pembangunan Jalan

Sahin menilai keputusan Pemerintah Turki meningkatkan tarif pajak untuk impor mobil sebenarnya turut merugikan produsen lokal, meski kelompok ini tidak secara langsung terdampak kenaikan pajak.

Hal ini dikarenakan produsen mobil lokal masih membutuhkan impor untuk bisa melakukan produksi. Artinya, secara tidak langsung manufaktur otomotif lokal juga terdampak dengan kenaikan pajak impor mobil.

Sahin menjelaskan setidaknya ada dua pertimbangan yang membuat tarif pajak impor produk otomotif dinaikkan. Pertama, pemerintah membutuhkan sumber penerimaan baru karena pandemi Covid-19 telah menggerus pendapatan negara.

Baca Juga:
Bangun Sistem Pajak Berkeadilan, Civil Society Perlu Pahami Isu Pajak

Kedua, pemerintah berkepentingan untuk menekan laju impor mobil yang tetap tumbuh di masa pandemi. Impor mobil sampai dengan Juni 2020 sudah mencapai angka US$5,2 miliar atau naik 16% dari periode yang sama tahun lalu.

"Sejak awal pandemi Corona ini, pemerintah memang sudah mencegah impor dan terus berkampanye untuk mendukung industri dalam negeri," ujar Sahin seperti dilansir BNN Bloomberg. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 31 Januari 2025 | 09:30 WIB AMERIKA SERIKAT

AS Buka Opsi Batalkan Bea Masuk 25% Atas Impor dari Kanada dan Meksiko

Jumat, 31 Januari 2025 | 08:30 WIB KOTA MEDAN

Kini Ada Opsen, Medan Mulai Aktif Tagih Pajak Kendaraan Bermotor

Kamis, 30 Januari 2025 | 17:55 WIB PAJAK INTERNASIONAL

Penghindaran Pajak Lebih Rugikan Negara Berkembang daripada yang Maju

Kamis, 30 Januari 2025 | 16:00 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Dedi Mulyadi Ingin Pakai 100% Pajak Kendaraan untuk Pembangunan Jalan

BERITA PILIHAN
Jumat, 31 Januari 2025 | 19:30 WIB KONSULTASI PAJAK    

DJP Bisa Tentukan Nilai Harta Berwujud, Ini yang Perlu Diperhatikan

Jumat, 31 Januari 2025 | 19:00 WIB PMK 136/2024

Pajak Minimum Global Bagi WP CbCR Bisa Dinolkan, Begini Kriterianya

Jumat, 31 Januari 2025 | 17:15 WIB DDTC ACADEMY - INTENSIVE COURSE

Wah, Transaksi Intragrup Naik! Perlu Paham Transfer Pricing

Jumat, 31 Januari 2025 | 16:11 WIB CORETAX SYSTEM

Bermunculan Surat Teguran yang Tak Sesuai di Coretax? Jangan Khawatir!

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:47 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Banyak Tantangan, Insentif Fiskal Jadi Andalan untuk Jaga Pertumbuhan

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:31 WIB KEBIJAKAN PAJAK

WP Tax Holiday Terdampak Pajak Minimum Global, PPh Badan Turun Lagi?

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:11 WIB KEBIJAKAN INVESTASI

Supertax Deduction Kurang Laku, Ternyata Banyak Investor Tak Tahu

Jumat, 31 Januari 2025 | 14:30 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Demi Kejar Pajak, Dinas ESDM Petakan Ulang Sumur Air Tanah di Daerah

Jumat, 31 Januari 2025 | 13:45 WIB PAJAK MINIMUM GLOBAL

Ada Pajak Minimum Global, RI Cari Cara Biar Insentif KEK Tetap Menarik

Jumat, 31 Januari 2025 | 13:25 WIB TAX CENTER UNIVERSITAS ADVENT SURYA NUSANTARA

Gratis untuk Umum! Sosialisasi Soal Coretax, PPN 12%, dan SAK EMKM-EP