PMK 96/2022

Tambahan Insentif Pengguna Fasilitas Kawasan Berikat dan KITE Disetop

Nora Galuh Candra Asmarani | Selasa, 21 Juni 2022 | 15:15 WIB
Tambahan Insentif Pengguna Fasilitas Kawasan Berikat dan KITE Disetop

Tampilan awal salinan Peraturan Menteri Keuangan No. 96/2022.

JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah tidak melanjutkan pemberian insentif tambahan untuk penanganan dampak bencana Covid-19 bagi perusahaan penerima fasilitas kawasan berikat dan/atau kemudahan impor tujuan ekspor (KITE) mulai Juli 2022.

Insentif tambahan dalam PMK 31/2020 dicabut melalui PMK 96/2022. Pencabutan dilakukan karena hasil evaluasi menunjukkan kondisi ekonomi yang sudah mulai pulih sehingga pemberian insentif tidak lagi relevan.

“Pemberian insentif tambahan untuk perusahaan penerima fasilitas kawasan berikat dan/atau KITE untuk penanganan dampak bencana penyakit virus Covid-19...sudah tidak sesuai dengan kondisi saat ini,” bunyi pertimbangan PMK 96/2022, dikutip pada Selasa (21/6/2022).

Baca Juga:
PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Secara garis besar, PMK 96/2022 mengatur ketentuan yang berlaku setelah PMK 31/2020 resmi dicabut. PMK 96/2022 ini menjelaskan ketentuan terkait dengan barang yang telah dimasukkan ke kawasan berikat dan persetujuan tertentu yang diberikan berdasarkan PMK 31/2020.

Ketentuan tersebut di antaranya saat PMK 96/2022 mulai berlaku maka barang yang dimasukkan ke kawasan berikat berdasarkan PMK 31/2020 harus diselesaikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai kawasan berikat.

Selain itu, persetujuan yang diberikan kepada tempat penimbunan berikat untuk melakukan pelayanan mandiri berdasarkan PMK 31/2020 akan dilakukan evaluasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang mengatur tempat penimbunan berikat.

Baca Juga:
Ada Coretax, Pembayaran dan Pelaporan Pajak Bakal Jadi Satu Rangkaian

PMK 96/2022 ini diundangkan pada 13 Juni 2022. Namun, peraturan menteri ini baru mulai berlaku setelah 30 hari sejak tanggal diundangkan. Dengan demikian, PMK 96/2022 akan efektif berlaku terhitung mulai 13 Juli 2022.

Sebagai informasi, melalui PMK 31/2020, pemerintah memberikan insentif bagi pengusaha kawasan berikat berupa penangguhan bea masuk dan tidak dipungut pajak dalam rangka impor (PDRI) atas pemasukan barang tertentu ke kawasan berikat.

Barang tertentu tersebut meliputi disinfektan, masker, alat pelindung diri, alat pengukur suhu tubuh, dan/atau barang lain untuk keperluan penanganan penyakit virus corona, yang hanya dipakai di kawasan berikat.

Baca Juga:
9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Sementara itu, fasilitas yang diberikan bagi pengusaha KITE berupa tidak dipungut PPN atau PPnBM atas barang yang berasal dari tempat lain yang dimasukkan oleh Perusahaan KITE pembebasan atau perusahaan KITE IKM untuk diolah lebih lanjut.

Fasilitas tidak dipungut PPN atau PPnBM untuk pengusaha KITE itu hanya diberikan terhadap Perusahaan KITE Pembebasan atau Perusahaan KITE IKM yang hasil produksinya 100% diekspor. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:30 WIB KPP MADYA DUA BANDUNG

Ada Coretax, Pembayaran dan Pelaporan Pajak Bakal Jadi Satu Rangkaian

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:30 WIB KOTA BATAM

Ada Pemutihan, Pemkot Berhasil Cairkan Piutang Pajak Rp30 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Bagaimana Cara Peroleh Diskon 50 Persen Listrik Januari-Februari 2025?