PEREKONOMIAN INDONESIA

Tak Begitu Bertumpu ke Ekonomi Global, Indonesia Bisa Aman dari Resesi

Muhamad Wildan | Rabu, 19 Oktober 2022 | 15:55 WIB
Tak Begitu Bertumpu ke Ekonomi Global, Indonesia Bisa Aman dari Resesi

Chatib Basri.

JAKARTA, DDTCNews - Dampak resesi global terhadap Indonesia diyakini tidak akan terlalu besar mengingat integrasi perekonomian Indonesia dengan ekonomi global cenderung minim.

Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan hal inilah yang membuat ekonomi Indonesia diproyeksikan tetap akan tumbuh sebesar 5% pada tahun depan walau perekonomian global mengalami perlambatan.

"Cara terbaik untuk tidak terpengaruh dengan efek global adalah kalau Anda tidak terintegrasi [dengan perekonomian global]. Dampak global itu akan sangat terasa kalau ketergantungan globalnya sangat besar," ujar Chatib, Rabu (19/10/2022).

Baca Juga:
Ada Rencana Penurunan Batas Omzet PPh Final UMKM, Ini Kata Pemerintah

Kurang terintegrasinya perekonomian Indonesia dengan perekonomian tercermin pada kontribusi komponen ekspor terhadap PDB. Pada kuartal II/2022, ekspor hanya berkontribusi sebesar 24,68% terhadap PDB.

Oleh karena kontribusi ekspor terhadap PDB yang cenderung minim, perlambatan ekspor akibat perlambatan ekonomi global akan memberikan dampak kecil terhadap perekonomian domestik.

"Kita itu inginnya kayak Singapura [terintegrasi dengan global], tetapi berbagai hal yang kita lakukan yang kurang baik membuat kita tidak kompetitif. Namun, karena itu kita beruntung. Dampak resesi global relatif terbatas," ujar Chatib.

Baca Juga:
Prabowo Minta Kerja Sama Pengendalian Inflasi Dilanjutkan

Namun, pada sisi lain Indonesia tidak akan tumbuh pesat seperti negara lain ketika perekonomian global memulih. "Kalau tidak terintegrasi, dampak buruknya kita tidak dapat tetapi dampak baiknya kita juga tidak dapat," ujar Chatib.

Untuk menjaga pertumbuhan ekonomi, komponen pengeluaran yang paling dapat diandalkan adalah konsumsi rumah tangga mengingat komponen tersebut memberikan kontribusi sebesar lebih dari 50% terhadap perekonomian.

Chatib mengatakan negara dengan porsi konsumsi domestik besar cenderung memiliki daya tahan yang lebih kuat bila dihadapkan dengan krisis global.

Baca Juga:
Jaga Inflasi, BI Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen

"Selama konsumsi domestik bertahan maka 50% dari perekonomian tetap jalan. Kalau orang belanja, aktivitas ekonominya jalan dan permintaannya ada. Kalau permintaannya maka produsen akan merespons. Kalau produsen merespons maka aktivitas ekonominya akan jalan," ujar Chatib.

Adapun instrumen fiskal yang dapat diandalkan oleh pemerintah guna menjaga konsumsi adalah memberikan BLT baik untuk masyarakat miskin maupun yang rentan miskin. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 19 Desember 2024 | 09:43 WIB KEBIJAKAN MONETER

BI Ungkap Dampak Tarif PPN 12 Persen Terhadap Inflasi ‘Tidak Besar’

Rabu, 18 Desember 2024 | 08:40 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Ada Rencana Penurunan Batas Omzet PPh Final UMKM, Ini Kata Pemerintah

Selasa, 17 Desember 2024 | 17:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Naik ke 12%, Inflasi Diperkirakan Hanya Naik 0,3 Poin Persen

Selasa, 10 Desember 2024 | 09:30 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Prabowo Minta Kerja Sama Pengendalian Inflasi Dilanjutkan

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra