STRATEGI MAKRO

Sri Mulyani: Utang Jadi Pilihan Kejar Pembangunan

Redaksi DDTCNews | Senin, 31 Juli 2017 | 14:45 WIB
Sri Mulyani: Utang Jadi Pilihan Kejar Pembangunan

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah berupaya untuk mengejar ketertinggalan Indonesia serta melindungi dampak pelemahan ekonomi agar tidak berdampak langsung ke masyarakat. Mengingat, kebutuhan untuk investasi dalam pembangunan infra struktur maupun Sumber Daya Manusia (SDM) tidak bisa menunggu.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan hal itu bisa dicapai melalui adanya utang yang tidak lepas dari kondisi kebutuhan belanja negara yang lebih besar dari penerimaannya. Menurutnya pemerintah tidak bisa menunggu lebih lama untuk belanja yang memang sangat dibutuhkan.

"Utang ini bukan masalah suka atau tidak suka, tapi ini suatu pilihan sebagai bentuk tanggung jawab dalam menjalankan anggaran. Pemerintah perlu menjaga belanja supaya efisien itu benar. Seluruh anggaran pemerintah dipakai untuk mengejar ketertinggalan," ujarnya di Jakarta, Kamis (27/7).

Baca Juga:
Kemenkeu Era Prabowo Tak Lagi Masuk di Bawah Koordinasi Menko Ekonomi

Capaian dari kebijakan fiskal dan pengelolaan defisit anggaran yang sesuai aturan perundangan dan dilakukan secara hati-hati, profesional dan bijaksana, sesuai prinsip-prinsip pengelolaan utang global yang dianut oleh semua negara di dunia dapat dilihat manfaatnya berdasarkan data tahun 2015 hingga tahun 2017.

"Jumlah jalan yang kami bangun sejak tahun 2015 itu sepanjang 5.229 kilometer, tahun 2016 sepanjang 2.528 kilometer, dan tahun 2017 sepanjang 2.571 kilometer. Lalu untuk ada 9 tambahan bandar udara baru, jalur kereta api 85 kilometer pada tahun 2015, 114,6 kilommeter pada tahun 2016, dan 175 kilometer pada tahun 2017," tuturnya.

Adapun, sejumlah 99 ribu rumah yang dibangun untuk masyarakat berpendapatan rendah pada tahun 2015, 1.117 rumah dibangun pada tahun 2016, serta 123 ribu rumah dibangun pada tahun 2017. Kemudian juga ada 29 pembangunan bendungan pada tahun 2015, 37 bendungan pada tahun 2016, dan 39 bendungan pada tahun 2017.

Baca Juga:
Kembali Dilantik Jadi Menkeu, Begini Pesan Sri Mulyani kepada Jajaran

Sedangkan investasi SDM di bidang pendidikan dan kesehatan berupa Kartu Indonesia Pintar, beasiswa Bidik Misi dan LPDP, pembangunan ruang sekolah baru serta dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). "Kalau dilihat dari sisi investasi SDM, ada 20 juta siswa mendapatkan Kartu Indonesia Pintar sehingga diyakinkan bisa sekolah dan tidak drop out," katanya.

Sementara, ada 324 ribu mahasiswa yang mendapat beasiswa untuk Bidik Misi di luar LPDP. Dalam LPDP, setidaknya ada 16 ribu mahasiswa yang bisa sekolah di luar negeri maupun di universitas terbaik. Tidak hanya itu, ruang kelas baru yang dibangun sudah lebih dari 28 ribu pertahunnya dan dana Bantuan Operasi Sekolah.

Dari bidang Kesehatan, Sri menggarisbawahi capaian asuransi kesehatan yang dapat menggratiskan akses kesehatan, imunisasi, penurunan prevalensi kurang gizi (stunting), ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas serta perlindungan sosial yang meningkat.

"Sudah lebih dari 90 juta orang yang sekarang mendapatkan akses kesehatan secara gratis, iurannya dibayar oleh APBN. Lalu sudah 4 juta bayi yang diimunisasi supaya tidak terkena penyakit. Prevalensi stunting kita turunkan. Presentasi kesediaan obat dan vaksin di Puskesmas meningkat," ucapnya. (Gfa/Amu)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:45 WIB PERPRES 139/2024

Kemenkeu Era Prabowo Tak Lagi Masuk di Bawah Koordinasi Menko Ekonomi

Selasa, 22 Oktober 2024 | 09:30 WIB KABINET MERAH PUTIH

Kembali Dilantik Jadi Menkeu, Begini Pesan Sri Mulyani kepada Jajaran

Senin, 21 Oktober 2024 | 16:15 WIB KABINET MERAH PUTIH

Anggito: Belum Ada Pembagian Tugas yang Formal Antar Wamenkeu

Senin, 21 Oktober 2024 | 09:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Wajah-Wajah Lama Masih Isi Tim Ekonomi Prabowo-Gibran

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN