APBN 2024

Sri Mulyani Ungkap APBN Defisit Rp309,2 Triliun hingga Oktober 2024

Dian Kurniati | Jumat, 08 November 2024 | 15:11 WIB
Sri Mulyani Ungkap APBN Defisit Rp309,2 Triliun hingga Oktober 2024

Materi paparan yang disampaikan Menkeu Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Jumat (8/11/2024).

JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Keuangan mencatat kinerja APBN hingga Oktober 2024 mengalami defisit senilai Rp309,2 triliun. Angka tersebut setara 1,37% terhadap produk domestik bruto (PDB).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan defisit ini terjadi karena realisasi pendapatan negara tercatat Rp2.247,5 triliun, sedangkan belanja negara senilai Rp2.556,7 triliun. Menurutnya, defisit ini masih sejalan dengan yang direncanakan pemerintah.

"Berarti defisit ini masih lebih kecil dibandingkan yang ada di dalam UU APBN," katanya dalam konferensi pers APBN Kita, Jumat (8/11/2024).

Baca Juga:
Penerimaan Pajak Kontraksi 0,4 Persen hingga Oktober 2024

Pada APBN 2024, pemerintah merancang defisit senilai Rp522,82 triliun atau 2,29% PDB.

Sri Mulyani mengatakan pendapatan negara hingga Oktober 2024 yang senilai Rp2.247,5 triliun mengalami pertumbuhan sebesar 0,3%. Penerimaan ini juga setara dengan 80,2% dari target pada APBN 2024.

Pendapatan negara ini utamanya dikontribusikan oleh penerimaan perpajakan senilai Rp1.749,23 triliun, yang terdiri atas penerimaan pajak Rp1.517,53 triliun serta kepabeanan dan cukai Rp231,7 triliun. Sementara untuk penerimaan negara bukan pajak (PNBP), realisasinya senilai Rp477,5 triliun.

Baca Juga:
Pajak dari Transaksi Aset Kripto Rp115 Miliar dalam 3 Bulan Terakhir

Mengenai belanja negara, realisasinya yang senilai Rp2.556,7 triliun setara dengan 76,9% dari pagu pada APBN. Kinerja belanja negara hingga Oktober 2024 mengalami pertumbuhan sebesar 14,1%.

"Kalau dilihat dari pertumbuhannya, pertumbuhan belanja ini sangat tinggi sebetulnya dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, yaitu 14,1% year-on-year, dan ini berikan dampak perekonomian yang cukup baik," ujarnya. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 08 November 2024 | 14:51 WIB PENERIMAAN PAJAK

Kinerja PPh Badan Kontraksi 26,3%, Wamenkeu: Bulanannya Sudah Positif

Jumat, 08 November 2024 | 14:35 WIB PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Kontraksi 0,4 Persen hingga Oktober 2024

Kamis, 07 November 2024 | 12:30 WIB KOTA SUKABUMI

Optimalkan Penerimaan, Pemkot Minta WP Manfaatkan Pemutihan PBB-P2

BERITA PILIHAN
Jumat, 08 November 2024 | 17:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Tanggal Setor PPh Diatur Ulang, Dirjen Pajak Ungkap Alasannya

Jumat, 08 November 2024 | 16:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Sri Mulyani Beberkan Alasan Dibentuknya 2 Ditjen Baru di Kemenkeu

Jumat, 08 November 2024 | 16:30 WIB KONSULTASI PAJAK

Anggota KSO Beri Kontribusi Jasa Manajemen ke KSO, Dipotong PPh?

Jumat, 08 November 2024 | 16:05 WIB PMK 81/2024

PMK 81/2024: Dirjen Pajak Menyediakan Akun Wajib Pajak

Jumat, 08 November 2024 | 16:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Trump Kembali Terpilih, Sri Mulyani Siap Antisipasi Perubahan Policy

Jumat, 08 November 2024 | 14:51 WIB PENERIMAAN PAJAK

Kinerja PPh Badan Kontraksi 26,3%, Wamenkeu: Bulanannya Sudah Positif

Jumat, 08 November 2024 | 14:35 WIB PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Kontraksi 0,4 Persen hingga Oktober 2024

Jumat, 08 November 2024 | 14:07 WIB KERJA SAMA INTERNASIONAL

Lawatan Perdana ke Luar Negeri, Prabowo Kunjungi China, AS, dan Brasil