Sri Mulyani Optimistis Pendapatan Negara 2023 Capai Target

JAKARTA, DDTCNews – Kementerian Keuangan optimistis target pendapatan negara pada tahun ini bakal mencapai target yang dituangkan dalam APBN 2023.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan realisasi pendapatan dalam tahun berjalan ini masih tumbuh tinggi. Meski harga berbagai komoditas mulai termoderasi, ia berharap tren pendapatan negara yang positif terus berlanjut.

"Sampai dengan April kemarin pertumbuhannya masih cukup tinggi, sebesar 17%. Ini Mei, moga-moga masih tetap bertahan karena beberapa indikatornya masih berkembang. Insyaallah [mencapai target]," katanya, Senin (5/6/2023).

Hingga April 2023, realisasi pendapatan negara tercatat Rp1.000,5 triliun atau setara dengan 40,6% dari target Rp2.463 triliun. Kinerja tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 17,3% ditopang oleh penerimaan perpajakan.

Penerimaan perpajakan tercatat Rp782,7 triliun yang terdiri atas penerimaan pajak Rp688,1 triliun serta kepabeanan dan cukai Rp94,5 triliun. Sementara itu, realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) mencapai Rp217,8 triliun.

Realisasi Belanja Negara

Sementara itu, realisasi belanja pemerintah mencapai Rp765,8 triliun. Dengan kinerja tersebut, APBN masih mengalami surplus Rp234,7 triliun atau setara dengan 1,12% PDB.

Surplus tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, senilai Rp102,7 triliun atau 0,52% PDB.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu sebelumnya memproyeksikan realisasi defisit APBN hingga akhir tahun di bawah target pemerintah senilai Rp598,2 triliun atau 2,84% terhadap produk domestik bruto (PDB).

Dia menilai kinerja pendapatan negara sejauh ini masih mengalami pertumbuhan yang positif. Meski belanja negara tetap berjalan sebagaimana mestinya, posisi APBN masih mengalami surplus hingga April 2023.

Pada 2022, realisasi pendapatan negara juga mampu mencapai target, yaitu Rp2.626,4 triliun atau setara dengan 115,9% dari target Rp1.846,1 triliun. Realisasi pendapatan tersebut tumbuh 30,58% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. (rig)