Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah) menghadiri Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Selasa (9/1/2024). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/nym.
JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta jajaran Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) mewaspadai berbagai fenomena global yang terjadi pada saat ini.
Sri Mulyani mengatakan fenomena global seperti naiknya tensi geopolitik dapat berimplikasi kepada perekonomian Indonesia. Menurutnya, risiko tersebut perlu menjadi perhatian DJBC sebagai garda terdepan pengawasan perdagangan negara.
"Sebagai garda terdepan NKRI, saya meminta agar jajaran DJBC memahami berbagai fenomena geopolitik saat ini dan implikasinya terhadap Indonesia," katanya melalui Instagram @smindrawati, dikutip pada Kamis (25/1/2024).
Pesan tersebut Sri Mulyani sampaikan saat berbicara dalam rapat kerja pimpinan DJBC. Dengan risiko tersebut, dia menilai berbagai upaya perbaikan perlu terus dilakukan pada tahun ini.
Pada forum tersebut, dia juga menyebut awal tahun menjadi momen yang tepat untuk mengevaluasi kinerja yang telah dicapai dan bersiap menghadapi tantangan global yang sangat dinamis.
Kepada para pimpinan DJBC, Sri Mulyani kemudian meminta agar meningkatkan peran leadership dan ownership terhadap institusi. Menurutnya, langkah reformasi dari sisi institusi dan proses bisnis akan terus berlanjut untuk memperbaiki kinerja DJBC.
"Terus perbaiki kinerja kita dan yang paling penting jaga leadership dari Bapak-Ibu sekalian. Kepemimpinan dan semangat memimpin yang baik, itu yang dibutuhkan Indonesia saat ini dan ke depan," ujarnya.
Penyusunan target penerimaan kepabeanan dan cukai 2024 juga dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai risiko, termasuk ketidakpastian global. Pada tahun ini, penerimaan kepabeanan dan cukai ditargetkan senilai Rp321 triliun atau naik 13,7%.
Angka ini terdiri atas cukai Rp246,07 triliun, bea masuk Rp57,37 triliun, dan bea keluar Rp17,52 triliun. (sap)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.