SITUASI EKONOMI GLOBAL

Sri Mulyani: Dulu Brexit, Kini Grexit

Redaksi DDTCNews | Senin, 20 Februari 2017 | 13:36 WIB
Sri Mulyani: Dulu Brexit, Kini Grexit Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews – Setelah British Exit atau dikenal dengan istilah Brexit, kini muncul istilah Grexit atau Greece Exit. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai Yunani akan sulit bertahan di Uni Eropa dengan rasio utang yang menembus 200% dan defisit anggaran sebesar 4,2%.

Dia menyatakan banyak negara di Eropa yang menjadi penentu ekonomi seperti Yunani, Jerman, Belanda, dan Prancis. Menurutnya perekonomian Yunani justru yang akan menjadi perhatian dunia dalam beberapa waktu ke depan.

"Tiga bulan ke depan tidak mengagetkan soal perdebatan kondisi ekonomi Yunani akan mengambil alih dunia. Kondisi perekonomian Yunani akan turut menyumbang ketidakpastian global setelah Brexit," ujarnya di Jakarta, Senin (20/2).

Baca Juga:
Jelang Peluncuran, Sri Mulyani Cek Staf yang Lembur Selesaikan Coretax

Kondisi Yunani tentunya diperburuk dengan masa pemilu di negara-negara kawasan Eropa yang biasanya membantu seperti Jerman, Belanda dan Prancis. Menurutnya ketiga negara tersebut tidak memiliki ruang yang cukup bebas, mengingat timbulnya sentimen yang kerap terjadi pada saat menjelang pemilu.

Karena itu, ketidakpastian tersebut diproyeksikannya akan terjadi pada bulan Juni hingga Juli 2017. Banyak negara di dunia yang memperoleh tantangan untuk bisa mempertahankan harga komoditas, sehingga harus bisa semakin meningkatkan kondisi perekonomian di negaranya.

Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih mengalami pertumbuhan positif dengan berada pada level 5%-6% meskipun perekonomian global tengah mengalami perlambatan. Sri menilai pencapaian Indonesia tidaklah buruk di tengah anjloknya perekonomian global.

"Perekonomian nasional tidak buruk. Sesudah 2010 ekonomi dunia melemah, Indonesia ada pelemahan tapi masih dalam level 6% dan 5%, sebenarnya paling rendah tahun 2015 lalu karena tren ekonomi dunia turun," pungkasnya. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 23 Desember 2024 | 10:00 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Peluncuran, Sri Mulyani Cek Staf yang Lembur Selesaikan Coretax

Senin, 16 Desember 2024 | 11:05 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

PPN Jadi Naik, Berikut Daftar Lengkap Paket Kebijakan Ekonomi 2025!

Senin, 16 Desember 2024 | 10:47 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Resmi! Pemerintah Umumkan PPN Tetap Naik Jadi 12% Mulai 1 Januari 2025

Minggu, 15 Desember 2024 | 13:13 WIB PEREKONOMIAN GLOBAL

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kebijakan Trump terhadap Ekonomi Indonesia

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra