Menteri Keuangan Sri Mulyani saat memberikan paparan, Kamis (10/3/2022).
JAKARTA, DDTCNews – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pandemi Covid-19 dan sentimen global diperkirakan masih akan membebani proses pemulihan ekonomi nasional pada saat ini.
Sri Mulyani mengatakan pemerintah akan terus mewaspadai dinamika global yang berpotensi menjadi tantangan jangka pendek-panjang perekonomian dalam negeri. Nanti, APBN akan menjadi alat untuk menghadapi berbagai tantangan tersebut.
"Instrumen yang dipakai untuk menstabilkan sosial, ekonomi, politik dan menjaga masyarakat dari ancaman kesehatan adalah APBN keuangan negara," katanya, Kamis (10/3/2022).
Menkeu menyebut beberapa tantangan ekonomi nasional dalam jangka pendek dan panjang. Misal, adanya isu pengetatan kebijakan moneter global atau tapering off dan kenaikan suku bunga yang perlu diwaspadai.
Kemudian, eskalasi tensi geopolitik Rusia dengan Ukraina yang menyebabkan kenaikan harga minyak global akan berdampak terhadap APBN. Selanjutnya, risiko-risiko seperti peningkatan kasus Covid-19, terbatasnya policy space, scarring effect, dan climate change.
Menurut Menkeu, sentimen-sentimen tersebut dapat memengaruhi berbagai hal, mulai dari kenaikan harga komoditas, peningkatan volatilitas pasar keuangan global, dan penurunan prospek pemulihan ekonomi global.
"Untuk itu, waktu mendapatkan tekanan, APBN harus tahan. Waktu ekonomi overheating, APBN harus dapat mendinginkan. Inilah yang disebut dengan peran countercyclical," tuturnya. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.