KEBIJAKAN PEMERINTAH

Sri Mulyani Ajak Negara G-20 Cari Solusi untuk Hadapi Krisis Global

Dian Kurniati | Kamis, 13 Oktober 2022 | 09:30 WIB
Sri Mulyani Ajak Negara G-20 Cari Solusi untuk Hadapi Krisis Global

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. 

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengajak semua negara anggota G-20 mencari solusi bersama untuk mengatasi bahaya yang dihadapi dunia.

Sri Mulyani mengatakan forum G-20 memainkan peran yang lebih besar untuk menangani bahaya tersebut karena mempresentasikan 85% ekonomi dunia. Menurutnya, G-20 harus menunjukkan semangat kolaborasi dalam menghadapi berbagai tantangan pada saat ini.

"Langkah apapun yang kita lakukan akan berpengaruh pada semua bangsa di seluruh dunia, termasuk negara yang lebih rentan dan masyarakat mereka," katanya dalam Welcoming Remarks 4th Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) Meeting, Kamis (13/10/2022).

Baca Juga:
Catat! Pengkreditan Pajak Masukan yang Ditagih dengan SKP Tak Berubah

Sri Mulyani menuturkan dunia saat ini sedang menghadapi berbagai tantangan ekonomi, mulai dari kenaikan inflasi, krisis energi dan pangan, perubahan iklim, dan naiknya tensi geopolitik.

Perang yang terjadi di Ukraina bahkan mempercepat terjadinya krisis pangan global, membuat harga komoditas yang tinggi dan bergejolak, serta menimbulkan kebijakan perdagangan yang restriktif sehingga mengganggu rantai pasokan.

Meski krisis kegiatan ekspor dan impor mulai dibuka kembali, lanjut menkeu, isu mengenai pangan masih menjadi tantangan global. Terlebih, cuaca ekstrem juga bisa membuat harga komoditas pangan tetap tinggi.

Baca Juga:
Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Dia menjelaskan pandemi dan perang di Ukraina telah membuat krisis energi melanda di berbagai negara sehingga mengakibatkan kekurangan pasokan dan memunculkan kekhawatiran mengenai keamanan energi.

Guncangan karena kenaikan harga energi memiliki dampak yang besar bagi sebagian besar negara, terutama negara berkembang yang menjadi pengimpor.

Sri Mulyani menyebut beberapa negara kini juga telah melakukan pengetatan kebijakan moneter sebagai respons atas lonjakan inflasi. Masalahnya, kenaikan suku bunga secara signifikan pada suatu negara dapat merembet pada negara lainnya.

Baca Juga:
Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Menurutnya, berbagai persoalan tersebut dapat mengganggu stabilitas sosial. Dalam hal ini, kelompok rumah tangga miskin dan rentan dapat mengalami penurunan standar hidup.

"Kita tahu pengetatan kebijakan moneter akan menghambat pemulihan yang masih rapuh," ujarnya.

Sri Mulyani memperkirakan tekanan yang terjadi pada tahun ini kemungkinan akan berlanjut hingga 2023. Semua negara pun harus memikirkan solusi agar risiko resesi dapat ditekan.

Baca Juga:
Tahap Pra-Implementasi Aplikasi Coretax, DJP Imbau WP Soal Ini

Sebagai Presidensi G-20, sambungnya, Indonesia akan menghimpun dukungan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi semua negara berjalan secara inklusif dan berkelanjutan.

Dia meyakini G-20 dapat membantu dunia menghadapi gelombang krisis karena berdasarkan sejarah forum ini juga mampu membantu dunia merespons krisis keuangan global. Dengan keanggotaan G-20 yang beragam, ia berharap solusi terbaik untuk mengatasi krisis segera tercapai.

"Dibutuhkan kelompok dengan perwakilan paling beragam untuk memastikan semua suara dapat didengar," tuturnya. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:30 WIB THAILAND

Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra