PERTEMUAN TAHUNAN IMF-BANK DUNIA

Soroti Fenomena Disrupsi, Ini 3 Aspek yang Akan Dibahas di Bali

Redaksi DDTCNews | Rabu, 26 September 2018 | 17:05 WIB
Soroti Fenomena Disrupsi, Ini 3 Aspek yang Akan Dibahas di Bali

Ilustrasi. (DDTCNews - www.am2018bali.go.id)

JAKARTA, DDTCNews – Pesatnya perkembangan teknologi menjadi salah satu fokus pembahasan pertemuan tahunan IMF-World Bank tahun ini yang digelar di Bali pada tanggal 8 - 14 Oktober 2018.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan perkembangan teknologi banyak memunculkan disrupsi. Setidaknya, terdapat tiga isu utama yang akan di bahas terkait disrupsi teknologi.

Pertama, dampak teknologi pada lapangan kerja. Kedua, disrupsi dalam ranah perpajakan. Ketiga, imbas pada jaminan sosial masyarakat yang tidak mampu ikuti perkembangan zaman sebagai akibat pesatnya perkembangan teknologi.

Baca Juga:
Jadi Kontributor Pajak Terbesar, Manufaktur Diklaim Pulih Merata

“Teknologi dengan digitalisasinya mematikan beberapa jenis lapangan kerja, tapi juga sekaligus menciptakan lapangan kerja baru. Ini harus dimitigasi, terutama bagi Indonesia yang masuk periode bonus demografi,” katanya, Rabu (26/9/2018).

Terkait dengan perpajakan, digitalisasi memungkinkan entitas usaha untuk bergerak leluasa dalam skala global. Operasional lintas yurisdiksi pada gilirannya memunculkan problematika baru dalam mekanisme pemajakannya.

Disrupsi ini pada gilirannya menimbulkan kerancuan bagaimana beban pajak didistribusikan. Terlebih, saat ini belum lahir konsensus global terkait pemajakan bagi pelaku ekonomi digital.

Baca Juga:
Kenakan BMAD, Sri Mulyani: Lindungi Industri dari Impor Barang Murah

“Bagaimana memajaki suatu perusahaan yang beropersi secara multinasional. Siapa mendapat berapa dan ruang pemajakannya di mana,” ungkap Sri Mulyani.

Sementara, terkait dengan jaminan sosial, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengungkapkan akan ada sebagian lapisan masyarakat tersisih karena tidak memiliki daya saing. Dalam konteks ini, formulasi kebijakan sosial untuk menghadapi fenomena yang relatif baru sangat diperlukan.

"Bagaimana meng-handle kelompok masyarakat yang kalah bersaing dan tertinggal. Kelompok ini harus dibantu dan terus diberdayakan. Banyak policy yang harus dilakukan dengan perkembangan teknologi yang sangat besar,” imbuhnya. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 01 Februari 2025 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Jadi Kontributor Pajak Terbesar, Manufaktur Diklaim Pulih Merata

Kamis, 30 Januari 2025 | 08:55 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN DAN CUKAI

Kenakan BMAD, Sri Mulyani: Lindungi Industri dari Impor Barang Murah

Selasa, 28 Januari 2025 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sri Mulyani Tegaskan Penghematan Belanja Tak Dipengaruhi Kinerja Pajak

Senin, 27 Januari 2025 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Trump Tarik AS dari Kesepakatan Pajak Global, Ini Kata Sri Mulyani

BERITA PILIHAN
Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

NPWP Sementara 9990000000999000, Dipakai Jika NIK Tak Valid di e-Bupot

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:15 WIB KEBIJAKAN ENERGI

Pemerintah Naikkan Biaya SLO Listrik, Kecuali Pelanggan 450 dan 900 VA

Sabtu, 01 Februari 2025 | 14:30 WIB PILKADA 2024

Prabowo Ingin Kepala Daerah Hasil Pilkada 2024 segera Dilantik

Sabtu, 01 Februari 2025 | 13:30 WIB LAYANAN KEPABEANAN

Pengumuman bagi Eksportir-Importir! Layanan Telepon LNSW Tak Lagi 24/7

Sabtu, 01 Februari 2025 | 13:00 WIB RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPh Pasal 23 Akibat Transaksi Pinjaman Tanpa Bunga

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:45 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

Tenang! Surat Teguran ‘Gaib’ karena Coretax Eror Bisa Dibatalkan DJP

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:30 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Hal-Hal yang Diteliti DJP terkait Pengajuan Pengembalian Pendahuluan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:00 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Terbitkan Panduan Coretax terkait PIC, Impersonate dan Role Akses