Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (foto: Kemenkeu)
JAKARTA, DDTCNews – Otoritas fiskal akan berhati-hati mengambil kebijakan pajak baru yang menyangkut dengan arus modal masuk. Hal ini sebagai respons dari kembali menyeruaknya wacana pengenaan tobin tax untuk membendung ‘uang panas’ yang sudah masuk ke Tanah Air.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kajian mendalam diperlukan terkait gagasan pengenaan tobin tax ataupun reverse tobin tax terhadap aliran modal asing jangka pendek. Instrumen pajak harus dipastikan tidak menjadi disinsentif bagi pemodal asing untuk masuk ke Indonesia.
“Tobin tax ini pembahasannya di dunia sudah cukup banyak. Kita mengenal dan memahami bahwa lalu lintas devisa yang bebas sudah cukup banyak. Kita mengenal dan memahami bahwa lalu lintas devisa yang bebas bisa positif dan destruktif terutama short term capital flow,” katanya, Selasa (8/1/2019).
Menurutnya, permasalahan yang harus dikaji sebenarnya bukan pada perlu atau tidak penerapan instrumen tobin tax, melainkan pada desain aturan yang ideal. Otoritas harus tepat memberikan penanganan pada sektor yang memang menjadi tempat aliran hot money.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada akhir tahun lalu, pasar uang maupun pasar saham negara berkembang rebound, setelah loyo sejak awal tahun. Hal serupa juga terjadi di Indonesia. Aliran modal masuk terjadi setelah Gubernur The Fed menegaskan akan berhati-hati saat menaikkan suku bunga.
Namun demikian, ada risiko pembalikan arus modal di masa mendatang apalagi jika bank sentral Amerika Serikat (AS) menambah dosis kebijakan moneternya. Hal ini berisiko menganggu stabilitas nilai tukar rupiah dan perekonomian.
“Tobin tax itu lebih ke masalah desain, bukan perlu atau tidak perlu. Desain bagi capital flow harus disusun dengan baik,” terangnya.
Sekadar informasi, tobin tax diperkenalkan pada 1972 oleh ekonom sekaligus peraih nobel kebangsaan Amerika Serikat James Tobin. Ide awal yang dikemukaan adalah pemajakan atas semua pembayaran transaksi kurs. Ini dikarenakan ada pihak yang bertransaksi hanya untuk spekulasi. (kaw)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.