PEMBIAYAAN NEGARA

Soal Kemana Larinya Utang, Begini Kata Sri Mulyani

Awwaliatul Mukarromah | Jumat, 11 Agustus 2017 | 14:31 WIB
Soal Kemana Larinya Utang, Begini Kata Sri Mulyani

JAKARTA, DDTCNews – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjawab isu utang negara dalam program Rosi yang ditayangkan di salah satu stasiun televisi, pada Kamis malam (10/8). Salah satu tanggapannya yaitu menanggapi isu yang sempat beredar bahwa Menkeu tidak dapat menjawab pertanyaan 'kemana larinya utang'.

Dia mengatakan pernyataannya tersebut merupakan kalimat yang dipenggal. Menurutnya jika Menkeu tidak tahu utang digunakan untuk apa saja, tidak mungkin Indonesia mendapatkan investment grade dari berbagai lembaga pemeringkat dan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

“Pertanyaan tersebut di DPR dan dipenggal. Kalau saya tidak tahu maka investment grade tidak akan naik. Kalau saya tidak tahu, maka LKPP tidak akan dapat WTP,” ungkapnya.

Baca Juga:
Sri Mulyani Tegaskan Penghematan Belanja Tak Dipengaruhi Kinerja Pajak

Menurutnya, belanja secara ideal dapat dibiayai sendiri melalui pajak sesuai dengan cita-cita para pendiri bangsa, namun karena belanja membutuhkan jumlah yang tidak sedikit dan sifatnya mendesak maka diperlukan utang. Namun utang digunakan untuk investasi sehingga ekonomi masyarakat memiliki kemampuan yang produktif dan ekonomis.

“Idealnya belanja dibiayai sendiri. Para pendiri bangsa mencitakan untuk memiliki sumber daya sendiri melalui pajak. Kebutuhan belanja banyak dan tidak bisa ditunda. Utang digunakan untuk investasi sehingga ekonomi masyarakat memiliki kemampuan yang produktif dan ekonomis,” ungkapnya.

Sri Mulyani menyatakan alasan Presiden Jokowi melakukan percepatan pembangunan karena investasi banyak tertunda seperti di bidang infrastruktur. Jika pembiayaan untuk hal tersebut ditunda, hal itu bukan solusi. Ia mengatakan, sebaiknya daripada menyoroti utang lebih baik memperhatikan apa yang didapat dari belanja seperti subsidi pupuk, listrik dan gaji.

“Kenapa Presiden Jokowi sekarang melakukan percepatan? Investasi banyak tertunda, misal infrastruktur. Kalau ditunda tidak memecahkan masalah. Persoalannya bukan di utang. Apa saja yang didapat dari belanja? Ada yang dapat subsidi pupuk, listrik, gaji. Banyak dari belanja yang bermanfaat bagi masyarakat,” jelasnya. (Amu)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 28 Januari 2025 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sri Mulyani Tegaskan Penghematan Belanja Tak Dipengaruhi Kinerja Pajak

Senin, 27 Januari 2025 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Trump Tarik AS dari Kesepakatan Pajak Global, Ini Kata Sri Mulyani

Senin, 27 Januari 2025 | 13:30 WIB PMK 117/2024

Sri Mulyani Atur Ulang Ketentuan Penghapusan Piutang Pajak

Minggu, 26 Januari 2025 | 14:00 WIB KANWIL DJP BENGKULU DAN LAMPUNG

Target Tercapai, Setoran Pajak di Kanwil DJP Ini Tembus Rp9,27 Triliun

BERITA PILIHAN
Rabu, 29 Januari 2025 | 12:30 WIB KAMUS BEA CUKAI

Apa Itu Auditee dalam Audit Kepabeanan dan Cukai?

Rabu, 29 Januari 2025 | 11:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Ingin Kenakan Bea Masuk 100 Persen atas Impor Semikonduktor

Rabu, 29 Januari 2025 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Kriteria Entitas Dana Pensiun yang Tak Tercakup Pajak Minimum Global

Rabu, 29 Januari 2025 | 10:00 WIB INPRES 1/2025

Jenis-Jenis Belanja yang Disasar Prabowo untuk Dilakukan Efisiensi

Rabu, 29 Januari 2025 | 09:30 WIB KURS PAJAK 29 JANUARI 2025 - 04 FEBRUARI 2025

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Lanjutkan Rally Pelemahan terhadap Dolar AS

Rabu, 29 Januari 2025 | 09:30 WIB KINERJA BUMN

Pertamina Hulu Rokan Setor Penerimaan Negara hingga Rp115 Triliun

Rabu, 29 Januari 2025 | 08:00 WIB KOTA CIMAHI

Cimahi Distribusikan SPPT PBB secara Elektronik Mulai Tahun Ini

Selasa, 28 Januari 2025 | 15:30 WIB TIPS PAJAK

Cara Buat dan Bayar Deposit Pajak di Coretax DJP