PERPAJAKAN INDONESIA

Soal Insentif Fiskal, Ini Kata Hipmi

Redaksi DDTCNews | Jumat, 15 Februari 2019 | 10:14 WIB
Soal Insentif Fiskal, Ini Kata Hipmi

Ketua Himpi Tax Center Ajib Hamdani. 

JAKARTA, DDTCNews – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) meminta pemerintah selalu memaparkan ke publik terkait hitungan efek jangka pendek dan jangka panjang dari setiap insentif yang diguyurkan ke pelaku usaha.

Ketua Himpi Tax Center Ajib Hamdani mengatakan pengusaha akan senang dengan kebijakan insentif yang digulirkan sejak tahun lalu. Tetapi, risko fiskal yang mengintai dalam jangka pendek tetap harus disampaikan kepada publik agar menjadi perhatian seluruh pihak.

“Segala hal yang bersifat insentif itu bagus [bagi pelaku usaha]. Namun, problemnya adalah dalam jangka pendek akan mengurangitax ratio dan menambah shortfall penerimaan, itu harus diperhatikan,” katanya dalam sebuah diskusi, Kamis (14/2/2019).

Baca Juga:
Sebanyak 41.150 Unit Rumah Nikmati Insentif PPN DTP pada 2024

Ekses negatif yang muncul dalam jangka pendek tersebut, menurut Ajib, seharusnya dibuka ke ruang publik. Pemerintah idealnya membuka data secara gamblang, baik sisi negatif maupun sisi positif, yang menjadi efek dari pemberian insentif.

Hitung-hitungan tersebut dapat menjadi pedoman awal untuk mengukur relaksasi kebijakan, terutama di ranah fiskal. Otoritas, sambungnya, perlu memaparkan nilai potensi penerimaan yang akan hilang dalam jangka pendek dan kompensasi di masa depan. Hal ini seharusnya dipaparkan dengan basis data yang jelas.

Seperti diketahui, salah satu rencana insentif yang digodok adalah perluasan pengenaan PPN 0% atas ekspor jasa yang semula 3 bidang usaha menjadi 6 bidang usaha. Hitungan untung rugi kebijakan tersebut seharunya menjadi topik utama pembahasan.

Baca Juga:
Coretax Nyambung dengan Data Perbankan, DJP Rilis Imbauan Soal SPT

Pasalnya, ada efek negatif akan dirasakan di awal ketimbang buah manis hasil insentif yang baru akan terasa dalam jangka menengah panjang. Pasalnya, setiap insentif mempunyai kecenderungan memberikan efek dorong signifikan bagi perekonomian dalam jangka panjang.

“Pemerintah sudah punya atau belum tentang hitungan kuantitatif dalam jangka pendek [penerimaan] yang akan hilang berapa dan dalam jangka panjang dapet berapa. Kalau pengusaha, semakin banyak insentif ya kita semakin senang,” ujar Ajib. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 25 Januari 2025 | 14:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sebanyak 41.150 Unit Rumah Nikmati Insentif PPN DTP pada 2024

Sabtu, 25 Januari 2025 | 12:30 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

Coretax Nyambung dengan Data Perbankan, DJP Rilis Imbauan Soal SPT

Kamis, 23 Januari 2025 | 15:19 WIB KONSULTASI PAJAK

Usaha Sektor Panas Bumi, Apa Saja Fasilitas PPh yang Bisa Digunakan?

BERITA PILIHAN
Senin, 27 Januari 2025 | 11:30 WIB PERDAGANGAN BERJANGKA

Nilai Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi 2024 Naik 29,3 Persen

Senin, 27 Januari 2025 | 10:00 WIB PMK 119/2024

Pemerintah Perinci Objek Penelitian atas PKP Berisiko Rendah

Senin, 27 Januari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Siap-Siap SBN Ritel Perdana 2025! Besok Dirilis ORI027T3 dan ORI027T6

Senin, 27 Januari 2025 | 08:43 WIB LAYANAN PAJAK

Butuh Layanan Pajak? Kantor Pajak Baru Buka Lagi 30 Januari 2025

Senin, 27 Januari 2025 | 08:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Pembaruan Objek Penelitian PKP Berisiko Rendah untuk Cairkan Restitusi

Senin, 27 Januari 2025 | 08:00 WIB KOTA PALANGKA RAYA

Bayar Pajak Sudah Serba Online, Kepatuhan WP Ditarget Membaik

Minggu, 26 Januari 2025 | 14:30 WIB PERATURAN PAJAK

Soal DPP Nilai Lain atas Jasa Penyediaan Tenaga Kerja, Ini Kata DJP

Minggu, 26 Januari 2025 | 13:30 WIB PERDAGANGAN KARBON

Luncurkan Perdagangan Karbon Internasional di IDXCarbon, Ini Kata BEI