PENERIMAAN NEGARA

Setoran PNBP Tetap Tumbuh Meski Ada Tren Penurunan Harga Komoditas

Dian Kurniati | Rabu, 28 Juni 2023 | 14:00 WIB
Setoran PNBP Tetap Tumbuh Meski Ada Tren Penurunan Harga Komoditas

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (12/6/2023). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/nym.

JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Keuangan mencatat realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sampai dengan Mei 2023 mencapai Rp260,5 triliun atau 59% dari target yang ditetapkan senilai Rp441,4 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan realisasi penerimaan PNBP tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 16%. Menurutnya, kinerja PNBP masih baik meski terdampak penurunan harga berbagai komoditas.

"Realisasi PNBP masih mengalami kenaikan cukup sehat sebesar 16,2% year-on-year," katanya, dikutip pada Rabu (28/6/2023).

Baca Juga:
Catat! Pengkreditan Pajak Masukan yang Ditagih dengan SKP Tak Berubah

Sri Mulyani menuturkan harga komoditas global saat ini mulai termoderasi sehingga berdampak terhadap realisasi PNBP. Kondisi itu utamanya tercermin dari realisasi pendapatan PNBP sumber daya alam (SDA) migas yang turun 19% menjadi Rp51,1 triliun.

Menurutnya, kinerja PNBP SDA tersebut berbanding terbalik dengan kondisi pada periode yang sama tahun lalu. Pada periode Januari-Mei 2022, realisasi PNBP SDA migas mengalami pertumbuhan hingga 98%.

Sementara itu, PNBP SDA nonmigas mencapai Rp68,7 triliun, tumbuh 117% karena tingginya harga batubara acuan (HBA) dan pemberlakuan PP 26/2022. Realisasi tersebut bahkan setara dengan 106% dari target pada APBN.

Baca Juga:
Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Kinerja PNBP dari Kekayaan Negara yang Dipisahkan

Pada PNBP dari kekayaan negara yang dipisahkan, lanjut Sri Mulyani, realisasinya mencapai Rp41,7 triliun atau tumbuh 66,1%. Realisasi tersebut ditopang setoran dividen badan usaha milik negara (BUMN), terutama perbankan.

"Ini kenaikan tajam dalam penerimaan kita dibanding tahun lalu yang hanya Rp25,1 triliun. Artinya BUMN-BUMN, terutama yang kelompok penyumbang dividen, mengalami pertumbuhan yang cukup baik," ujarnya.

Untuk jenis PNBP lainnya, realisasinya senilai Rp69,6 triliun, turun tipis 1,1% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Penurunan tersebut disebabkan penurunan pendapatan dari kementerian dan lembaga.

Untuk PNBP dari BLU, realisasinya mencapai Rp29,5 triliun, turun 13,5%. Kontraksi ini utamanya berasal dari pengelolaan dana perkebunan kelapa sawit. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:30 WIB THAILAND

Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra