ADMINISTRASI PAJAK

Sertifikat Elektronik Kedaluwarsa? DJP Jelaskan Cara Aktivasinya

Redaksi DDTCNews | Selasa, 15 Maret 2022 | 19:53 WIB
Sertifikat Elektronik Kedaluwarsa? DJP Jelaskan Cara Aktivasinya

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Ditjen Pajak (DJP) kembali mengingatkan wajib pajak yang ingin mengaktivasi sertifikat elektronik kedaluwarsa.

Sertifikat elektronik merupakan salah satu elemen penting bagi pengusaha kena pajak (PKP) dalam pembuatan faktur pajak elektronik. Sertifikat elektronik diberikan DJP kepada PKP sebagai bukti autentifikasi pengguna layanan pajak secara elektronik.

"Permintaan sertifikat elektronik untuk PKP yang masa berlaku sertifikat elektroniknya akan habis/telah habis dalam periode pencegahan penyebaran Covid-19 dapat dimintakan secara online," tulis DJP dalam akun Twitter @kring_pajak dikutip Selasa (16/3/2022).

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Adapun prosedurnya yaitu, pertama, PKP mengajukan permohonan sertifikat elektronik pada laman e-nofa efaktur.pajak.go.id.

Kedua, PKP menginput passphrase pada lama e-nofa. Ketiga, PKP menghubungi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) terdaftar melalui saluran telepon, email, atau aplikasi pengirim pesan untuk mendapatkan persetujuan dari petugas khusus.

Selanjutnya, petugas khusus melakukan validasi identitas PKP dengan membutuhkan data antara lain nomor pokok wajib pajak (NPWP), nama, dan alamat tempat tinggal/kedudukan.

Baca Juga:
Sertel Kena Suspend, Begini Cara Sampaikan Klarifikasi ke Ditjen Pajak

Kemudian, nomor induk kependudukan (NIK) bagi PKP orang pribadi, atau NIK yang mengajukan bagi PKP badan. Lalu, validasi juga dilakukan terhadap nomor telepon/handphone terdaftar di akun pajak, serta email yang terdaftar di akun pajak.

Keempat, dalam hal petugas khusus telah meyakini kebenaran identitas PKP, maka petugas khusus akan melakukan persetujuan pemberian sertifikat elektronik.

Kelima, download sertifikat elektronik pada laman e-nofa. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Senin, 21 Oktober 2024 | 19:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Sertel Kena Suspend, Begini Cara Sampaikan Klarifikasi ke Ditjen Pajak

Kamis, 17 Oktober 2024 | 14:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Kewajiban Pajak Gabung Suami, Istri Bisa Cetak NPWP Pakai Nama Sendiri

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN