KANWIL DJP JAKARTA TIMUR

Sengaja Tak Setor PPN Setahun, Pengurus PT Kena Denda Rp11,3 Miliar

Muhamad Wildan | Senin, 29 Mei 2023 | 10:09 WIB
Sengaja Tak Setor PPN Setahun, Pengurus PT Kena Denda Rp11,3 Miliar

Ilustrasi. 

JAKARTA, DDTCNews - Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur yang diketuai oleh Riyono menjatuhkan vonis bersalah terhadap terdakwa berinisial BS.

Terdakwa BS melalui PT DMK terbukti telah secara sengaja tidak menyampaikan SPT Masa PPN untuk masa pajak Januari hingga Juli 2019 dan Desember 2019 serta secara sengaja menyampaikan SPT Masa PPN yang isinya tidak benar untuk masa pajak Agustus hingga November 2019.

"Terdakwa BS selaku penanggung jawab PT DMK dinyatakan bersalah atas tindak pidana di bidang perpajakan dan dijatuhi hukuman pidana penjara selama 3 tahun 6 bulan dan pidana denda Rp11,3 miliar subsider kurungan 6 bulan," tulis Kanwil DJP Jakarta Timur dalam keterangan resminya, Senin (29/5/2023).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Tak hanya itu, BS melalui perusahaannya juga telah secara sengaja tidak menyetorkan PPN yang telah dipungut pada masa pajak Januari hingga Agustus 2019 dan masa pajak November hingga Desember 2019.

Sebelum dilakukannya upaya penegakan hukum terhadap terdakwa BS, KPP pratama telah secara persuasif meminta PT DMK untuk melakukan klarifikasi dan menunaikan kewajiban pajaknya sesuai ketentuan perpajakan yang berlaku.

Namun, PT DMK tidak kunjung melaksanakan kewajiban perpajakannya sehingga Kanwil DJP Jakarta Timur pun melakukan pemeriksaan bukti permulaan (bukper) terhadap PT DMK.

Baca Juga:
Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Dalam proses pemeriksaan bukper, penyidik Kanwil DJP Jakarta Timur telah memberikan kesempatan kepada PT DMK untuk melakukan pengungkapan ketidakbenaran dengan membayar pokok pajak beserta sanksinya sesuai dengan Pasal 8 ayat (3) UU KUP. Namun, kesempatan tersebut tidak dimanfaatkan oleh PT DMK.

Selama proses penyidikan, PT DMK juga tidak memanfaatkan haknya untuk menghentikan penyidikan sebagaimana diatur dalam Pasal 44B UU KUP.

Pada akhirnya, berkas perkara atas nama tersangka BS diserahkan ke Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta dan dinyatakan lengkap atau P-21 pada 6 Desember 2022. Tanggung jawab atas tersangka resmi dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Timur pada 4 Januari 2023. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN