JAKARTA,DDTCNews – Realisasi pendapatan negara pada semester pertama mencapai Rp718 triliun dari target sebesar Rp1.750 triliun yang dipatok dalam APBN 2017. Sementara realisasi belanja pemerintah sudah sebesar Rp893 triliun dari target sekitar Rp2.080,5 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan penerimaan negara diperoleh dari sektor perpajakan sebesar Rp571,9 triliun dan dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) senilai Rp146,1 triliun.
“Kami tetap menjaga APBN khususnya pada semester pertama tahun ini agar lebih efektif dan kredibel agar masyarakat adil dan makmur. Penerimaan Pajak tumbuh sekitar 9,6% dibandingkan periode sama tahun lalu yang justru negatif 2,5%. Bahkan tanpa program tax amnesty pun tumbuh 5,5%,” ujarnya di Gedung DPR RI Jakarta, Kamis (13/7).
Menurutnya tingginya pertumbuhan penerimaan tersebut berasal dari realisasi penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 13,5% yang lebih tinggi dibanding periode sama tahun lalu justru negatif 3,1%.
“Hal ini disebabkan adanya program tax amnesty pada waktu lalu, sehingga peningkatan kepatuhan berimbas pada penerimaan. Bahkan, realisasi dari Bea Keluar meningkat signifikan mencapai 31,6% jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu,” tuturnya.
Sementara realisasi PNBP sebesar RP146,1 triliun pun dinilai lebih baik dibanding realisasi periode sama tahun lalu. Realisasi PNBP berasal atas peningkatan SDA Migas yang meningkat menjadi 62,3% dari hanya 26,9% pada tahun lalu.
Sedangkan realisasi belanja negara pada semester pertama ini dengan rincian belanja pemerintah pusat sebesar Rp498,6 triliun dari target Rp1.315,3 triliun, belanja Kementerian/Lembaga terealisasi Rp263,9 triliun dari target Rp763,6 triliun, dan belanja non K/L terealisasi Rp234,6 triliun dari target Rp552,0 triliun.
Realisasi transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp294,8 triliun dari target Rp764,9 triliun yang terkomposisi dari dana transfer ke daerah terealisasi Rp360 triliun dari target Rp704,0 triliun, dan dana desa terealisasi Rp34 triliun dari target Rp60 triliun.
Adapun primary balance per semester pertama tahun ini mencapai negatif Rp68,2 triliun yang jauh lebih rendah dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebesar Rp143,4 triliun. “Dengan begitu, defisit anggaran masih bisa dijaga pada kisaran 1,29% terhadap PDB,” pungkasnya. (Amu)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.