Tim pemantauan kebutuhan pokok bersama Ditreskrimsus Polda Aceh mengecek persediaan berbagai komoditas kebutuhan pokok di pasar tradisional Lambaro, Aceh Besar, Aceh, Selasa (11/4/2023). ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/nym.
JAKARTA, DDTCNews - Selepas Ramadan dan Hari Raya Idulfitri, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga komoditas pangan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat justru mengalami tren kenaikan.
Direktur Statistik Harga BPS Windhiarso Putranto mengatakan harga rata-rata komoditas pangan pada semua wilayah per 19 Mei 2023 tercatat meningkat bila dibandingkan dengan harga rata-rata pada akhir April 2023.
"Sebagian besar [kabupaten/kota] itu mengalami peningkatan [harga]," ujar Windhiarso, Senin (22/5/2023).
Secara lebih terperinci, harga rata-rata daging ayam ras pada pekan ketiga Mei 2023 tercatat mencapai Rp35.235 per kilogram, lebih tinggi dibandingkan dengan harga rata-rata pada pekan ketiga April 2023 yang senilai Rp34.403 per kilogram.
Selanjutnya, harga rata-rata telur ayam ras tercatat naik dari Rp28.454 per kilogram pada pekan ketiga April 2023 menjadi senilai Rp30.999 per kilogram pada pekan ketiga Mei 2023.
Lonjakan harga daging ayam ras dan telur ayam ras ditengarai disebabkan oleh kenaikan harga pakan ayam. Kemudian, harga rata-rata beras tercatat sedikit naik dari Rp12.925 per kilogram menjadi senilai Rp12.946 per kilogram.
Terakhir, harga rata-rata bawang merah tercatat naik dari Rp38.054 per kilogram menjadi Rp41.557 per kilogram, sedangkan harga bawang putih naik dari Rp32.295 per kilogram menjadi Rp36.355 per kilogram.
"Setiap daerah perlu mewaspadai kondisi ini karena selepas Ramadan dan Lebaran sepertinya harga komoditas pangan kembali menunjukkan tren peningkatan," ujar Windhiarso.
Untuk diketahui, BPS mencatat inflasi dalam beberapa bulan terakhir cenderung melambat. Perlambatan inflasi tersebut turut didukung oleh penurunan inflasi komponen harga pangan bergejolak harga pangan bergejolak atau volatile food.
Pada April 2023, Indonesia mencatatkan inflasi sebesar 4,33% dengan inflasi pada komponen volatile food hanya sebesar 3,74%. (sap)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.